Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Freelancer

Autodidak nekat, tidak lulus PAUD, hobi baca spanduk, hobi olahraga jalan kaki, dan bekerja online dari rumah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesadaran Lingkungan: Antara Keserakahan dan Kehancuran

8 Februari 2025   12:16 Diperbarui: 8 Februari 2025   12:24 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika sungai terakhir sudah mengering (Sumber: Pinterest, Earth.org) 

Ingatlah, pada suatu saat ...

Ketika daratan & perairan dirusak keserakahan,

Ketika pohon terakhir telah ditebang,

Ketika sungai terakhir sudah kering,

Tak ada lagi air minum dan makanan,

Barulah manusia sadar bahwa uang tak bisa dimakan.

Ketika Alam Menagih Hutang: Saatnya Berhenti Merusak dan Mulai Memperbaiki

Manusia adalah bagian dari alam, tetapi ironisnya, kitalah yang paling banyak merusaknya. Hutan yang dulu lebat kini berubah menjadi lahan gundul demi kepentingan industri. Sungai yang dulunya jernih kini menjadi tempat pembuangan limbah. Udara yang dulu segar kini dipenuhi polusi. Semua ini adalah dampak dari keserakahan---keserakahan yang tak pernah puas menggali sumber daya alam tanpa mempertimbangkan masa depan.

Pertanyaannya, sampai kapan kita terus mengabaikan kerusakan ini? Apakah kita harus menunggu bencana besar sebelum akhirnya sadar?

Kritik: Sistem yang Mendorong Eksploitasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun