Mohon tunggu...
Abdul Haris
Abdul Haris Mohon Tunggu... Freelancer

Autodidak nekat, tidak lulus PAUD, hobi baca spanduk, hobi olahraga jalan kaki, dan bekerja online dari rumah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memalukan, Inikah Wajah Baru Bangsa Kita? Dulu Rela Berkorban demi Perjuangan Kemerdekaan, Kini Rela Berkhianat Menjual Negara Demi Uang

4 Februari 2025   11:07 Diperbarui: 4 Februari 2025   11:23 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Uang Lebih Berharga dari Tanah Air: Pengkhianatan dan Lunturnya Patriotisme (sumber: Pinterest, ilustrasi) 

 

Apakah Kita Masih Layak Disebut Bangsa yang Berjiwa Besar? Ketika Patriotisme Luntur dan Pengkhianatan Menjadi Pilihan

Patriotisme adalah semangat mencintai, mempertahankan, dan mengabdi kepada tanah air. Sejak zaman perjuangan kemerdekaan, bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang berjiwa besar—berani melawan penjajah, bersatu dalam keberagaman, dan rela berkorban demi kepentingan negara. Namun, seiring berjalannya waktu, semangat patriotisme ini tampaknya mulai memudar.

Tidak sedikit warga, bahkan aparatur negara yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam menjaga kedaulatan, justru tergoda untuk menjual kepentingan bangsa demi keuntungan pribadi. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar: mengapa patriotisme bangsa kita luntur? Apakah masih relevan jika kita menyebut diri sebagai bangsa yang berjiwa besar?

Patriotisme yang Kian Luntur

Dahulu, semangat kebangsaan begitu kuat terasa. Para pahlawan rela mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan. Namun kini, nilai-nilai tersebut perlahan terkikis oleh berbagai faktor, di antaranya:

1. Materialisme yang Menggerus Nasionalisme

Di era modern, banyak orang lebih mementingkan keuntungan pribadi daripada kepentingan bersama. Orientasi terhadap materi sering kali membuat seseorang lupa akan tanggung jawab moralnya sebagai bagian dari bangsa. Kasus korupsi, misalnya, menjadi bukti nyata bagaimana keserakahan dapat mengalahkan nilai-nilai kebangsaan.

2. Kurangnya Keteladanan dari Pemimpin

Pemimpin memiliki peran besar dalam menanamkan semangat patriotisme. Namun, ketika banyak dari mereka justru terjerat kasus korupsi atau menyalahgunakan kekuasaan, kepercayaan masyarakat pun terkikis. Rakyat yang kehilangan figur panutan akhirnya menjadi apatis terhadap nilai-nilai kebangsaan.

3. Minimnya Pendidikan Karakter

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun