Mohon tunggu...
GoDok Indonesia
GoDok Indonesia Mohon Tunggu... Editor -

Aplikasi kesehatan yang menyajikan layanan Tanya Dokter Gratis dan Ragam Artikel seputar kesehatan, gaya hidup, keluarga hingga ragam penyakit

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Panduan Memilih Popok Bayi yang Harus Bunda Tahu

29 Desember 2017   14:20 Diperbarui: 29 Desember 2017   20:53 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: https://blog.owletcare.com/

Go Dok- Memiliki bayi tidak hanya memberikan rasa bahagia saja, tetapi juga menimbulkan rasa bingung pada orangtuanya, terutama orang tua yang pertama kali memiliki keturunan. Mengapa? Pasalnya, mengurus bayi tidak mudah. Apalagi jika menyangkut soal kenyamanan dan higienitas si bayi. Masalah kebersihan bisa dimulai dari cara memilih popok  bayi yang tepat. Bagaimana cara memilih popok bayi yang sesuai dengan kebutuhan? Berikut panduan memilih popok bayi dari Go Dok!

Popok bayi merupakan hal krusial yang harus dipersiapkan orang tua dalam merawat bayi. Jenis popok bayi yang banyak beredar di pasaran Indonesia sendiri terdapat dua jenis, yaitu popok sekali pakai dan popok yang berbahan kain. Popok dengan bahan apakah yang baik untuk digunakan?

Menurut IDAI, popok dengan bahan apapun harus dapat menjaga kestablian pH dan keringnya kulit. Hal tersebut ditujukan untuk menghindari adanya iritasi pada kulit bayi yang masih sensitif dan ruam kulit. Popok seharusnya tersusun dari 3 lapisan, yaitu lapisan dalam, lapisan inti dengan bahan yang absorben, dan lapisan luar.

Popok sekali pakai

Pada bagian lapisan dalam popok sekali pakai biasanya berpori untuk mengurangi gesekan kulit agar tidak iritasi. Biasanya, di dalamnya juga mengandung formula khusus seperti zinc oxide, aloe vera, serta petroleum untuk membuat kulit tetap kering.

Bahan absorben juga seringkali mengandung selulosa dan absorbent gelling material (AGM) atau superabsorbent, yang dapat memisahkan cairan urin dan feses. Selain itu, AGM juga berfungsi untuk menahan cairan pada matriksnya dan menjaga kestabilan pH. Pada lapisan luarnya, biasanya bersifat kedap air. Tetapi Anda juga bisa menemukan popok yang lapisan luarnya terbuat dari bahan yang berpori agar kulit bayi dapat bernapas.

Popok sekali pakai juga memiliki kekurangan. Popok sekali pakai memaksa Anda untuk membuang setiap kali setelah digunakan dan mencemari lingkungan dengan penggunaannya yang cukup banyak dalam seharinya. Untuk bayi berusia di bawah 6 bulan saja bisa menggunakan 7-12 lembar popok.

Popok kain

Popok kain bukan berarti tidak mengandung bahan-bahan yang tidak ada pada popok sekali pakai. Justru, sekarang Anda dapat menemukan popok kain dengan inovasi pada penggunaan bahannya yang absorbent, seperti bahan polyester/microfiber, katun, bambu, dan rami. Bahan dari bambu sendiri memiliki daya serap yang sangat tinggi. Meski demikian, hal yang membahayakan dari popok kain adalah bahan kimia yang digunakan pada saat proses produksi.

Bahan polyester memiliki daya serap yang baik. Namun, kemampuan menyerapnya dapat menurun seiring penggunaan yang sering. Selain itu, kekurangan dari bahan polyester adalah sulit dibersihkan sehingga lama-kelamaan akan menimbulkan bau.

Jika Anda ingin menggunakan popok kain, IDAI menyarankan untuk memilih popok yang berbahan dasar katun. Popok dengan bahan katun tersebut biasanya memiliki ventilasi yang baik, sehingga kulit bayi tetap dapat bernapas. Cara tersebut juga diketahui sebagai salah satu upaya untuk mengurangi risiko infeksi saluran kemih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun