Mohon tunggu...
GoDok Indonesia
GoDok Indonesia Mohon Tunggu... Editor -

Aplikasi kesehatan yang menyajikan layanan Tanya Dokter Gratis dan Ragam Artikel seputar kesehatan, gaya hidup, keluarga hingga ragam penyakit

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Makanan Pemicu Hipertensi; Hindari Sebelum Terlambat!

25 September 2017   09:34 Diperbarui: 25 September 2017   09:37 2636
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
source: http://www.todayifoundout.com/wp-content/uploads/2014/01/salt3.jpg

GoDok --  Hipertensi merupakan suatu penyakit yang kerap muncul tidak terduga. Penyakit hipertensi, alias tekanan darah tinggi, merupakan salah satu penyakit yang sudah umum terjadi di Indonesia. Memang, datangnya penyakit ini tidak selalu bisa Anda cegah. Namun, Anda dapat mengontrol asupan makanan, minuman, serta zat-zat yang masuk ke dalam tubuh Anda demi mengurangi risiko datangnya penyakit ini. Lalu, apa sajakah makanan dan minuman pemicu naiknya tekanan darah? Berikut daftar makanan pemicu hipertensi yang harus Anda ketahui:

1. Garam

Prof Dr. Rully M.A Roesli, Sp.PD-KGH., mantan Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia, menjelaskan bahwa makanan yang mengandung garam jelas menaikkan tekanan darah. Kandungan natrium dalam garam memiliki sifat yang dapat menarik cairan sehingga volume darah dan tekanannya pun meningkat. Sejalan dengan pernyataan tersebut, dr. Laxmi Mehta, direktur Program Kesehatan Kardiovaskular Wanita di Ohio State University Wexner Medical Center pun menyarankan untuk diet garam karena natrium memicu tekanan darah tinggi. Karena itulah, Anda harus memperhatikan pengolahan makanan Anda; apakah mengandung garam yang berlebih atau tidak. Batasilah asupan natrium setiap harinya untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit hipertensi.

2. Kopi

Seperti yang telah banyak diketahui, kopi merupakan jenis minuman yang mengandung kafein tinggi. Kadar kafein tersebut, selain membuat efek kecanduan juga memicu detak jantung lebih cepat. Dr. Muhammad Yamin, Sp.Jp (K), FACC, FSCAI, mengatakan bahwa kopi memang berbahaya, namun tidak jika dalam dosis tertentu. Jika hipertensi masih tergolong dapat terkontrol, meminum kopi hingga 5 gelas dalam sehari pun masih tidak apa-apa. Namun, jika penyakit hipertensi Anda sudah tidak terkontrol, 1 gelas dalam satu hari pun sudah tergolong banyak. Selain itu, yang harus Anda waspadai pula adalah kadar gula yang terkandung di dalam kopi, sebab seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kadar gula berlebih pun dapat meningkatkan tensi darah Anda.

3. Daging olahan

Tahukah Anda bahwa daging olahan seperti sosis dan kornet memiliki kandungan garam dan lemak jenuh yang tinggi? Bahkan, enam irisan tipis daging asap dapat mengandung separuh dari asupan garam harian yang dianjurkan American Heart Association. Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, garam merupakan hal yang harus dihindari oleh penderita hipertensi. Nah, karena itulah daging olahan dengan kadar natrium tinggi pun sangat tidak dianjurkan untuk dikonsumsi.

4. Goreng-gorengan

Sejatinya, baik kentang goreng di restoran-restoran capat saji, maupun tempe dan tahu goreng yang dijajakan di emperan jalan, sama-sama mengandung kadar lemak dan natrium yang tinggi. Kedua kandungan tersebut diketahui berperan dalam memicu tekanan darah tinggi. Jadi, untuk menghindari terjadinya hipertensi, ada baiknya Anda mengurangi konsumsi gorengan setiap harinya, ya.

5. Mi instan

Meskipun sifatnya praktis dan rasanya lezat, namun mi instan tidak digolongkan sebagai makanan yang sehat, lho. Selain miskin nutrisi, kelemahan lain dari mi instan adalah kandungan natriumnya yang tinggi. Karenanya, bagi Anda penderita hipertensi, dianjurkan untuk mengurangi kebiasaan Anda mengonsumsi makanan instan yang satu ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun