Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bosan Mengalah Terus

8 Mei 2018   16:38 Diperbarui: 8 Mei 2018   18:13 935
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi | dok pribadi

Satu kata yang saya hindari, 'BOSAN'

Saya manusia, punya hati, punya jiwa, perasaan, pikiran, normal sebagai orang hidup. Jadi wajar kalau saya terkadang merasa bosan, bosan dengan apa saja. Ya, bersyukur selama hidup yang sudah saya jalani, saya tidak pernah bosan makan.

Sejak kecil hidup ini sudah dibatasi dengan rambu-rambu 'moral', ini/itu salah, ini/itu jangan, jangan begini/begitu, jangan lakukan ini/itu, harus begini/begitu dan masih sangat banyak lainnya. 

Semua membatasi gerak langkah kehidupan yang mestinya bebas lepas tanpa batas.

Terlebih, ...
Saya menjadi anak keturunan orang Jawa Solo dan Kristen.
Kebebasan saya sangat dibatasi dengan aturan, adat istiadat, harus santun dan sopan, ngomong pakai aturan, tidak boleh sembarangan, duduk, berdiri, jalan, tidur makan minum, pokoknya semua ada aturannya. 

Kalau sampai melanggar, langsung di cap / dikatakan, "wong Jowo kok koyo ngono, wong Kristen kok ora apik" (orang Jawa kok seperti itu, orang Kristen kok tidak baik)

Setiap ada kesalahan atau ada yang tidak pas, selalu 2 kalimat diatas muncul, menyinggung suku dan agama.

'Trademark'  Jawa dan Kristen itu harus baik dan benar, tidak boleh kasar, harus halus, sopan santun, nurut aturan, moral baik, agamanya harus baik, suka berbuat baik, penolong, pemaaf, kepeduliannya dengan orang lain harus tinggi dan suka mengalah.

Coba bayangkan, ...
Semua itu harus saya lakukan setiap hari, setiap waktu. Sangat wajar kalau saya bosan.

Tanaman bunga dihalaman dirusak anak tetangga, ya nggak boleh marah, maklum anak kecil, anak tetangga lagi.
Anjing tetangga memangsa marmut piaraan, ya tidak boleh marah. Main petasan, meluncur masuk rumah, yaah ... harus mengalah. Kalau saya marah justru jadi terbalik, saya yang salah, orang Kristen kok tidak pemaaf.

Dan, ...
Mengingatkan saya dengan doa "Tuhan, apunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami."
saya tidak akan diampuni Tuhan Allah, kalau saya tidak mengampuni orang bersalah kepada saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun