Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemandangan di Stasiun Semarang

16 April 2018   07:21 Diperbarui: 16 April 2018   08:55 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Secuwil kisah anak manusia hidup di tanah merdeka.

Once upon a time.

Puji syukur sudah sampai di kota cintaku Semarang Jawa tangah.
Saya turun dari kereta malam, Jakarta - Semarang, langsung melangkah keluar ketempat parkir, disana sudah siap anak jemput aku.

Perjalanan yang begitu pendek, cuma beberapa meter, jalan kaki dari kereta keparkiran. Aku jumpai pemandangan yang membuat hati miris.

Ada seorang ibu yang baik hati, (menurut pendapatku) berjalan keluar stasion seperti aku, dia berikan 1 bungkus plastik kresek isi sebotol air mineral dan makanan sisa dalam perjalanan. Masih lumayan banyak, sepertinya ada roti, nasi bungkus, buah dan lain-lain.

Ekspresi wajah penerimanya sangat senang, terus lari menjauh, oya ... dia anak gadis kecil umuran klas 5an SD. Baru 3-5 langkah, didepannya sudah ada segerombolan anak-anak laki tanggung, menghadang anak gadis kecil itu, langsung meminta paksa (merampas) tas pemberian ibu tadi.

Gadis kecil itu tak berdaya melawan, akhirnya pasrah, dengan rasa kecewa, marah tapi tidak bisa apa-apa, nangispun tidak. Mungkin dia sudah terbiasa mengalami hal seperti kejadian dipagi yang aku lihat itu.

Aku jadi teringat cucu cantik, cacu ganthengku di rumah, mereka hidup aman, nyaman dalam dekapan papa mamanya dengan penuh kasih sayang.
Ooooh ...
Sama-sama mereka dilahirkan kedunia, dari seorang ibu yang mengandungnya, mereka tidak pernah meminta untuk dilahirkan, tapi ... anak gadis gelandangan itu harus mengalami perlakuan semena-mena dari lingkungannya.

Yang seperti itu, hanya kejadian kecil, bisa terjadi dimana-mana dengan kasus yang berbeda.

Inikah INDONESIA yang di gadang, diangan-angan para pahlawan pejuang 45, INDONESIA MERDEKA ?

Menangislah hai jiwaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun