Mohon tunggu...
Johar Dwiaji Putra
Johar Dwiaji Putra Mohon Tunggu... Administrasi - Pegawai

Alumni Ilmu Komunikasi. PNS dan staf Humas.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kamu Suka Swafoto di Mobil atau Jendela Pesawat?

4 Maret 2018   11:47 Diperbarui: 7 Maret 2018   11:14 1323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: showbiz.liputan6.com

Saat ini kita hidup di zaman millenial. Zaman dimana semua-mua berkaitan dengan media sosial. Media sosial telah merasuk dan menjadi satu hal yang dominan di kehidupan kita sehari-hari. Bagiku pribadi, tentu tidak ada yang salah dengan fenomena ini. Karena pada hakikatnya, tidak ada yang abadi di dunia ini. Semua selalu berubah. Bergeser, mengikuti zaman dan berbagai penemuan yang ada.

Jadi pada intinya, aku mendapatkan sebuah ide, dari sejumlah peristiwa yang aku alami. Dan rasanya tidak afdhol, jika ide-ide tersebut cuma menyesap di pikiran belaka. Tanpa pernah kusajikan melalui media tulis.

Okelah, tak perlu berbasa-basi lagi. Kenapa tulisan kali ini kuberi judul seperti diatas? Ya..., sudah pasti kalian semua pernah menemui swafoto atau selfie,yang menunjukkan si empunya foto sedang berada di dalam mobil atau di dekat jendela pesawat. Pasti pernah, 'kan? Atau jangan-jangan, kalian sendiri pernah juga mengambil selfie dengan pose seperti itu...? Hayo ngaku?!

Tak ada yang salah kok, dengan selfie-selfie seperti itu. Toh, semua bakal kembali ke urusan hak asasi manusia. Dimana setiap orang memperoleh hak untuk melakukan apapun yang dimauinya. Tentunya bila kegiatan itu tidak mengganggu hak-hak orang lain. Dan berfoto selfie, tentu tidak mengganggu orang lain 'kan?

Hanya saja kemudian, pernahkah kamu merasa iri atau kesal? Tatkala mendapati foto selfie orang yang kamu kenal, dan selfie itu dilakukan di dalam mobil atau di dekat jendela pesawat? Sebagai manusia biasa, kadang ada sejumput penyakit hati, ketika melihat foto-foto seperti itu.

Aku mencoba memberi contoh. Foto selfie ini adalah milik pengacara kondang, Sunan Kalijaga.

Menurutmu, bagaimana selfie Sunan Kalijaga diatas...? Ketika melihat foto selfie seperti ini, barangkali yang muncul di benak kita adalah pikiran-pikiran negatif. Orang yang berselfie itu suka pamer. Orang itu sok tajir. Sok kaya. Belagu. Arogan. Kampungan. Atau bahkan pikiran-pikiran negatif lainnya. Astaga, ayo kita istighfar bersama!

Di sini, aku tidak sedang ingin men-judgeatau menghakimi perilaku orang yang suka selfie di dalam mobil atau di spot lain yang dirasa bakal meningkatkan prestise. Toh, semua kembali ke hak asasi masing-masing. Kalau kita tidak suka dengan foto selfie seperti itu, ya tidak usah ditonton. Masih banyak foto selfie lain yang lebih menarik dan menghibur! Ya 'kan?

Cuma, beberapa hari yang lalu aku mendapatkan satu gambar dari seorang temanku. Gambar itu diunggahnya melalui status di Whatsapp.Gambar itu amat menarik bagiku. Karena menampilkan sebuah ungkapan yang cukup menggelitik. Berikut adalah gambarnya.

www.gramunion.com
www.gramunion.com
Naah..., sudah baca informasi diatas 'kan? Dari sumbernya yakni psikoma.com,aku mencoba menarik kesimpulan. Bahwa menurut pandangan ilmu psikologi, orang yang suka selfie seperti yang tertera di judul tulisan ini, cenderung ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain. Pengakuan atas apa? Ya tentu saja pengakuan bahwa dia itu orang yang mampu. Mampu alias kaya!

Misalnya ketika kita menemukan satu foto selfie dengan latar belakang jendela pesawat. Sudah pasti tujuan si empunya selfie, ingin menunjukkan bahwa ia sedang naik pesawat. Dimana kita sadari bersama, bahwa pesawat adalah moda transportasi yang relatif mahal dari segi ongkos. Jika seseorang bisa bepergian dengan menaiki pesawat, otomatis bakal dicap sebagai orang yang mampu secara finansial. Betul apa betul...? Hahaa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun