Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengatasi Pertanyaan dari Khawatir dan Resah

13 Juli 2022   22:52 Diperbarui: 14 Juli 2022   01:39 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa waktu yang lalu, sebuah pertanyaan terlintas dalam benak. Pertanyaan yang seharusnya sering muncul dalam pikiran namun menunggu sesuatu untuk dipicu. Pertanyaan-pertanyaan tentang banyak hal yang membuat hati menjadi risau dan khawatir. Pertanyaan-pertanyaan, yang acapkali tidak ada jawaban, kadang tidak dijawab, dan lebih sering tidak ada yang menjawab.

Namun, setelah pertanyaan tersebut terlontar, aku menyadari bahwa pertanyaan ini seharusnya bisa ditanyakan kepada banyak orang, bukan hanya aku tanyakan pada diri sendiri. "Apa yang membuat aku khawatir di usia tertentu?" 

Aku sedang mengumpulkan jawaban dari beberapa orang yang bersedia menjawab untuk pertanyaan dari resah; pertanyaan dari keresahan pribadi. Pertanyaan yang aku tanyakan adalah pertanyaan yang berkenaan dengan masalah kekhawatiran. 

Apa itu khawatir? Mengapa hati kita, merasa resah? Sampai seberapa jauh kekhawatiran mengguncang hidup? Seberapa kuat guncangan yang bisa terjadi?
***
Apakah kita punya kecenderungan membiarkan khawatir dan menumpukkannya dengan rapi pada laci-laci hidup kita, atau kita memilih mengabaikannya, dengan harapan kekhawatiran tersebut menghilang dengan kesadaran sendiri. Atau memudar seiring dengan banyaknya musim dalam kehidupan kita yang datang dan pergi. 

Tetapi, kita tahu dengan jelas, bahwa ada kekhawatiran yang datang bersama pergaulan yang kita miliki. Bahwa ada kekhawatiran bisa berubah bentuk, membesar atau mengecil, seiring dengan berjalannya waktu. 

Usia atau umur, memberikan kontribusi terbesar atas apa saja yang menjadi kekhawatiran kita. Tentu saja, tidak semua memikirkan dan atau mengalami kekhawatiran yang sama. Namun, secara garis besar bisa sajaada hal-hal mendasar yang sama. 

Sila tambahkan jika memiliki pendapat yang berbeda ataupun memiliki pengalaman yang berbeda untuk menjadi masukan di masa datang.
***
Untuk remaja berusia belasan tahun mulai dari 13 -- 17 tahun, kekhawatiran terbesar mereka adalah ulangan mendadak, berpisah dengan teman, nilai jelek dan tidak punya cita-cita. Apakah ada kekhawatiran lain? Bisa saja. Namun, kebanyakan hal-hal tersebutlah yang menjadi concern mereka. Jawaban itu adalah jawaban dari 6 orang remaja. Hehehe... 

Untuk orang-orang muda, mulai dari usia 18 -- awal 20 tahunan, kekhawatiran terbesar mereka adalah tidak bisa menjawab pada saat ujian, tidak diajak nongkrong, tidak punya pacar, juga, belum bisa menjawab jika ada yang bertanya "Apa cita-citamu?". 

Untuk orang-orang muda yang berusia 21 -- 26 tahunan, keresahan terbesar mereka adalah sulit mendapatkan pekerjaan, memiliki bos yang menyebalkan dan pemarah, tidak punya pacar, tekanan untuk mencoba tes menjadi pegawai negeri sipil dan tidak bisa memiliki gadget seri terbaru. 

Untuk orang-orang muda yang berusia 27 -- 35 tahunan, keresahan terbesar mereka adalah belum mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang memuaskan, belum memiliki rumah sendiri, belum bisa liburan (ke setidaknya Bali, Danau Toba dan Toraja) dan mendapatkan tekanan keluarga (juga yang merasa keluarga) untuk segera menikah. 

Untuk individu-individu di usia awal 40-tahunan hingga awal 50-tahunan, kekhawatiran terbesar mereka adalah kebutuhan pekerjaan yang mapan yang mampu menjamin kehidupan di hari tua, kapan bisa memiliki kendaraan sendiri, belum memiliki asuransi sekalipun berjuang menabung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun