Bait 2
Your faith was strong but you needed proof. | You saw her bathing on the roof. Her beauty and the moonlight overthrew her. | She tied you to a kitchen chair. Â She broke your throne, and she cut your hair. Hallelujah | Hallelujah Hallelujah Hallelujah Hallelujah. Â
Kalimat she tied you to a kitchen chair, menurutku memetafora keadaan bahwa David sudah begitu ditaklukkan oleh keinginannya sendiri. Bait ke-2, pada kalimat she cut your hair, bukanlah menggambarkan raja David namun menggambarkan Simson yang takluk pada pesona Delila sehingga membeberkan rahasia kekuatannya. Rahasia yang TIDAK boleh diketahui oleh siapapun selain keluarga Simson. Cinta Simson yang sangat besar pada Delila membuatnya abai. Cinta yang membuat Simson mengalami kehilangan yang sangat besar, termasuk kekuatan dan hidupnya.
Korelasi Lagu Hallelujah dan Episode 8 pada Drama Lost
Seluruh bait lagu Hallelujah, yang dinyanyikan baik Cohen maupun Jeff Buckley menyenandungkan tentang cinta juga kehilangan yang sangat besar. Mencintai, namun di sisi lain adalah kehilangan yang sangat dramatis. Dua sisi koin yang TIDAK dapat dipisahkan!
Dalam drama Lost, 2 tokoh utamanya kehilangan sosok yang sangat mereka kasihi dengan segenap hidup. Dalam kehilangan yang demikian hebat, hidup yang dijalani terasa begitu hambar dan hampa. Pada fase kehilangan tersebut, hidup mereka menjadi limbung dan goyah. Tak ada harapan. Tak punya harapan.
Lagu ini kurang lebih menggambarkan pasang surut dan dinamika kehidupan dengan perjalanan yang tampaknya lebih panjang berada dalam lembah kekelaman. Namun, dalam panjangnya lembah kekelaman yang ditempuh, 2 tokoh utama pada drama Lost berharap ada secercah cahaya yang menuntun hati dan hidup pada harapan untuk terus bertahan. Maka, di akhir lagu, ada pengakuan bahwa apapun yang terjadi, Tuhanlah yang dipuji. Untuk hidup yang menjadi milikNya dan dihidupi untukNya.
***
Ketika kegagalan menerpa, kedukaan datang, kesulitan silih berganti, kecenderungan kita mempertanyakan apakah Tuhan itu ada. Yang tidak kita sadari, ketika kita mempertanyakannya, justru kita sudah menyebutkan apa yang kita pertanyakan keberadaannya, dengan sadar sesadar-sadarnya. (RS)
***
