Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Heritage of Toba: Danau Toba, Samosir, dan Keragamannya yang Menawan untuk Dunia

26 September 2021   23:56 Diperbarui: 27 September 2021   00:01 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan
Danau Toba dan Samosir tidak ujug-ujug terkenal lantaran telah ditetapkan sebagai UNESCO Global Gepark tahun 2020 silam. Sudah sejak lama, danau Toba dan pulau Samosir menjadi tujuan wisatawan domestik maupun mancanegara karena keindahan alam yang menakjubkan dan keelokan warisan tradisi leluhur yang bertebaran di dataran Sumatera dan Samosir. Pendek kata, danau Toba dan Samosir adalah paket lengkap nan jumbo untuk pariwisata. Paket Heritage of Toba

Sebelum kampanye pariwisata Wonderful Indonesia yang sedang marak kini, tahun 1991 pernah ada Visit Indonesia sebagai ajang promosi pariwisata Indonesia bagi industri pariwisata dunia. Danau Toba, tentu saja, menjadi salah satu pilihan kunjungan dari banyaknya lokasi wisata lain yang bertebaran di Nusantara. Tak kalah apiknya, Tak kalah menawannya. 

Sudah 30 tahun sejak Visit Indonesia dicanangkan, maka Wonderful Indonesia yang sedang menggema kini, merupakan ajang berbenah lebih lagi untuk danau Toba sehingga siap menyatakan “MICE di Indonesia Aja” pada dunia. 


Bergandengan tangan dan bahu membahu 

Alamnya yang indah, kekayaan hayati dan nabati yang melimpah; Toba adalah kumpulan keping-keping menawan yang diberikan Nusantara bagi dunia. Untuk pengembangan pariwisata kawasan Danau Toba dan mengakomodir keberagaman kekayaan alam dan sosial budaya, maka hal-hal berikut dilakukan sebagai upaya percepatan kesiapan Toba sebagai tuan rumah bagi wisatawan adalah:
1. Transportasi terintegrasi
Untuk mendukung percepatan Danau Toba menjadi DSP Toba, konektivitas dari satu tempat ke tempat lain hendaknya lancar dan terkendali . Transportasi terintegrasi mulai dari bandara Kualanamu dan semua tempat dari wilayah Sumatera Utara menuju seluruh titik pandang di tepian Danau Toba dan berlanjut ke pulau Samosir melalui danau Toba adalah langkah pertama yang dibenahi segera. 

Akses yang mudah bagi para wisatawan untuk mencapai Danau Toba begitu tiba di Sumatera Utara bisa dilakukan lewat langkah pengintegrasian transportasi. Baik kapal besar, kereta-api, mobil, feri dan transportasi di pulau Suntera bersinergi untuk memudahkan langkah dan mobilitas para wisatawan tersebut.


2. Festival Flora (Buah, Bunga dan Pepohonan)
Flora yang merupakan kekayaan hayati Toba dan sekitarnya layak dipamerkan dalam sebuah festival yang mengakomodir bebungaan, buah-buahan lokal, tanaman endemik Toba dan bijih kopi. 

Selama ini, buah-buahan yang sering menjadi oleh-oleh dari Medan dan sekitarnya adalah jeruk medan, salak dan markisa. Tentu masih ada banyak buah-buahan lokal yang bisa dipamerkan. Salah satunya adalah terong Belanda. 

Toba memiliki tanaman endemic menarik, yaitu sampinur (Jamuju atau kayu embun) , kemenyan (=haminjon) dan andaliman. Andaliman adalah tanaman perdu yang berada dalam barisan rempah yang memiliki citarasa pedas yang memberikan sensasi tersendiri pada aroma dan lidah. Sedangkan pohon kemenyan dan sampinur (Latin: Dacrycarpus imbicatus) sudah semakin sulit ditemukan. Sampinur hidup di habitat alami. Tak jauh beda dengan kemenyan. Keberadaan hutan kemenyan sudah semakin menipis akibat deforestasi. Festival Flora diharapkan mendorong tumbuhnya lagi sampinur dan kemenyan melalui penghijauan kembali hutan primer dan sekunder di lereng-lereng pegunungan dan hutan-hutan dekat sungai. 

Beberapa puluh tahun lalu, kopi Sidikalang sering dijadikan oleh-oleh. Kini, bijih kopi bermunculan dari banyak tempat di sekitar Toba. Ada bijih kopi Dolok Sanggul, kopi Mandailing dan kopi Toba. Jenis bijih lokal pun butuh ajang untuk diperkenalkan.

3. Pekan Kuliner, Seni, Budaya dan Literatur
Terinspirasi oleh pasar yang bergerak dalam sepekan di pasar-pasar tertentu di sekeliling pulau Samosir, demikian konsep pekan kuliner, seni, budaya dan literatur ini. Kegiatan ini akan melibatkan sangat banyak peserta usaha mikro, kecil dan  menengah. Dan  bisa dilaksanakan selama 7 hari di setiap awal bulan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun