Mengapa aku harus mengerti tanpa boleh bertanya?
Darimana datangnya pengertian tanpa ada penjelasan.
Lalu begitu aku meminta penjelasan kau berubah jadi lawanku?
Darimanakah asalnya kesimpulan ini?
Mengapa pemikiranku harus sama dengan yang lain?
Apakah aku melakukan kesalahan besar jika apa yang aku pikirkan berbeda?
Apakah aku akan diperlakukan berbeda karena pemikiranku berbeda?
Apakah aku akan diperlakukan setara jika pemikiranku sama?
Bagaimana bisa kita selalu berpikir sama jika sedari awal memang kita berbeda?
Tidak bisakah kau membedakan dimana kita harus berbeda, dimana kita harus sepikir?
Mengapa aku harus mengerti tanpa boleh bertanya?
Dimanakah peluang menjadi berbeda di tengah keberbedaan?
Apakah pemikiran yang sama mewakili kebersamaan?
Darimanakah asalnya kesimpulan ini?
Apakah karena pemikiranku berbeda, maka akulah si jahat?
Apakah karena aku selalu tidak setuju, maka akulah si jahat?
Apakah karena aku tidak selalu setuju, maka akulah si jahat?
Apakah karena aku tidak sependapat dengan pemberi ide maka akulah si pembuat onar?
Apakah karena aku pemberi ide maka kalian memilih menolakku juga ideku?
Sesungguhnya sedari mula, akulah yang kalian tolak.
Jika tidak, mengapa aku harus mengerti tanpa boleh bertanya?Â
- RS
19 Oktober 2019