Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jejak Ketidakpedulian

14 Juli 2019   21:34 Diperbarui: 14 Juli 2019   21:48 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Suatu kali, aku pernah bertanya pada murid-muridku apa yang terjadi ketika matahari tidak bersinar. Meskipun ada respon yang tidak biasa yang muncul seperti, "Mengapa matahari harus tidak bersinar?", "Bersinar adalah tugas matahari!", berikut ini adalah jawaban mereka. Bumi akan dingin. Pakaian tidak akan kering. Tumbuhan tidak bisa berfotosintesis. 

Air di kutub utara dan kutub Selatan membeku. Pendingin ruangan tidak laku dijual. Makhluk hidup kedinginan. Kita tidak bisa bernafas.

Betapa matahari menjadi bagian penting dalam kehidupan makhluk hidup. Tidak ada yang terlupa. Semua sangat bergantung pada matahari untuk tetap hidup, hangat dan bertumbuh.

Matahari tidak pernah lupa untuk terbit. Tidak pernah lupa untuk bersinar dan bercahaya memberikan cahaya dan kehangatan. Dan menolong makhluk hidup bertumbuh.

Lihatlah matahari. Tidak pernah seharipun dia tidak bersinar. Sekalipun diantara langit mendung tidak bercahaya. Tidak pernah seharipun, dia muncul di Timur lalu tergopoh-gopoh, terburu-buru melintasi langit bumi tanpa menyapa.

Matahari tidak menjadi sedih karena tiada yang menyapa. Tidak menjadi gusar karena diabaikan dan tidak diperhatikan. Tidak menjadi galau karena ditinggalkan.

Dia tidak membutuhkan pujian dan pengakuan untuk apa yang sudah dikerjakannya. Dia tidak butuh ketenaran dan kemasyhuran untuk apa yang sudah dilintasinya. Matahari tidak membutuhkan apa pun untuk setiap hal yang bisa aku berikan, baik pujian dan tepuk tangan bergemuruh.

Namun, aku sering melakukan yang sebaliknya. Tidak bersinar. Tidak bercahaya. Tidak peduli.

Aku kerap melakukan yang sebaliknya. Acuh. Abai.

Aku menahan pujian untuk setiap orang, sekalipun mereka pantas menerimanya. Aku tidak mudah melihat hal baik yang berubah pada orang-orang di sekelilingku. Aku selalu beranggapan bahwa ketika orang lain berbuat baik atau menawarkan sesuatu kepadaku, hal tersebut berarti aku memang sepatutnya dan layak menerimanya.

Kenapa ketidakpedulian lebih mudah dilakukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun