Lima tahun yang lalu, saya adalah pendukung Pak Jokowi. Alasan saya saat itu sederhana : bagi saya pemilihan umum bukan saja untuk memilih yang terbaik, tapi lebih dari itu, untuk mencegah yang terburuk berkuasa. Rekam jejak Pak Prabowo sudah cukup membuat saya tidak ingin Indonesia dipimpin beliau.
Selain itu, sikap dukungan saya kepada Pak Jokowi didasari oleh mimpi, jika Pak Jokowi yang bukan anak raja, bukan bangsawan politik, dan bukan konglomerat bisa menjadi Presiden, sudah tentu mimpi ini juga bisa diraih oleh anak-anak rakyat Indonesia lainnya. Semua bisa jadi Presiden.
Hampir lima tahun kepemimpinan Pak Jokowi, bersama-sama Pak JK, saya lega bahwa saya tidak salah pilih. Semua arah pembangunan Indonesia yang dilakukan beliau berjalan dalam rel yang benar. Ekonomi tumbuh secara berkualitas, bersamaan dengan berkurangnya unemployment, juga rendahnya angka inflasi. Di Papua, pembangunan infrastruktur yang dilakukan Pak Jokowi bahkan sudah berhasil membuat pertumbuhan meningkat pesat. Bukti bahwa infrastruktur bukan persoalan efisiensi saja, tapi juga soal keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Satu hal yang disyukuri, pada pemerintahan Pak Jokowi, akses terhadap data sangat mudah. Tak ada yg ditutup-tutupi. Jadi kalau ada yang bilang Tenaga Kerja Asing berbondong-bondong serbu Indonesia, ya sudah pasti itu hoak yang sangat tidak cerdas. Wong datanya sangat mudah dikonfirmasi kok.
Hal lainnya, dibawah Pak Jokowi, menteri dipaksa bekerja dan juga blusukan, mengikuti style pimpinannya. Ini sangat penting, agar Bapak dan Ibu menteri tak percaya begitu saja apa kata anak buahnya di kantor.
Apalagi ? Antek asing ? Rokan, freeport sudah kembali ke Ibu Pertiwi. Lagi, data soal ini sangat transparan jika ada yang ingin mempelajarinya
Bahwa ada yang tidak sempurna, itu benar. Tak saya pungkiri masih ada kekurangan disana-sini. Tapi yang perlu diingat, soal-soal Indonesia adalah soal sengkarut puluhan tahun, tak bisa selesai sekejap mata. Namun saya tetap optimis, ruwetnya benang akan bisa diurai. Relnya sudah benar. Insya Alloh PR-PR ini akan diselesaikan Pak Jokowi dalam periode kedua .
Terakhir, dipilihnya KH Ma'ruf Amin sebagai pendamping Pak Jokowi bagi saya sangat tepat. Beliau adalah Ketua MUI sekaligus Rais Aam NU. Beliau diharapkan dapat meredam konflik berbasis agama selama 5 tahun ke depan.
Kita semua sudah capek bin lelah dengan segala politisasi agama, kafir-kafiran dan kalau bukan Ulama yang ada di puncak pemerintahan mendampingi Umara, konflik ini nggak akan selesai.