Mohon tunggu...
nety tarigan
nety tarigan Mohon Tunggu... Konsultan - Perempuan AntiKorupsi

Bekerja dengan masyarakat khususnya anak dan perempuan untuk mendorong mendapatkan keadilan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menoreh Efektifitas Slogan "Berani Jujur, Hebat" Mengubah Perilaku

16 November 2015   10:05 Diperbarui: 16 November 2015   10:26 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pernah dengar slogan "Berani Jujur, Hebat" ? pasti pernah, karena tagline tersebut di promosikan oleh KPK pada hari Anti Korupsi sedunia pada tahun 2012. Mengapa slogan tersebut dijadikan ambil, pastilah KPK punya alasannya. Berdasarkan pemberitaan Tribun Nasional Online "Tema atau slogan ini diusung karena tiga hal. Jujur adalah langkah awal (untuk) memberantas korupsi, Jujur adalah nilai yang paling fundamental, dan jujur saat ini langka sehingga harus menjadi bagian masivitas sikap dan prilaku kita," kata Bambang Widjojanto dalam acara yang diselenggarakan KPK, di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (9/12/2012).

Jika menoreh kepada Slogan tersebut dari tahun 2012 sampai 2015, apakah slogan tersebut sudah terinternalisasi bagi masyarakat Indonesia dan dijadikan fundamental dalam kehidupan? sepertinya ini masih perlu dipertanyakan. Dari hasil pendataan daftar tanggapan tersebar pelaku KPK atau lebih dikenal dengan "grand corruption", sederet para penjabat negara tersandung antara lain: Irjen Djoko Susilo, yang terseret kasus korupsi simulator, Luthfi Hassan Ishaaq-kasus kuota impor daging, Rudi Rubiandini - kasus migas, Miranda S. Goeltom-kasus cek untuk anggota DPR, Burhanuddin Abdullah-dana milik Yayasan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (YLPPI) senilai Rp 100 miliar untuk bantuan hukum lima mantan pejabat BI, dan masih banyak lagi para pejabat yang terseret membuktikan bahwa slogan "Berani Jujur, Hebat" belum secara efektif dipahami dan dilakukan dalam nilai kehidupan.

Untuk melihat seberapa efektif slogan tersebut merubah perilaku masyarakat, kami mencoba melakukan beberapa survey di sekolah dasar, sekolah menengah dan sekolah tinggi bertanya soal kejujuran. Mudah saja kami mengusung "Berani Jujur, Hebat", dengan pertanyaan ringan "apakah pernah menyontek?"; hasil dari survey tersebut ternyata pelajar sekolah dasar lebih jujur dibandingkan menenggah dan tinggi.

Bagi pelajar sekolah Dasar, jujur tersebut sesuatu yang membanggakan, jika mereka tidak melakukan kejujuran, maka ada perasaan "malu" kepada guru dan teman-teman sekolahnya; akan tetapi ketika pelajar sekolah menenggah dan tinggi, faktanya ada perubahan nilai. Kebersamaan gerakan dari teman sekelompoknya merubah nilai jujur tersebut.

Ini terlihat ketika pertanyaan di lemparkan dan responden berkata tidak jujur lalu ada kontrol dari temannya; seperti jawaban "ah...kamu bohong, waktu itu lihat jawabanku" - pelajar SD terlihat mukanya sedih dan malu sedangkan pelajar sekolah menenggah an tinggi - pergi bersama-sama meninggalkan surveyor.

Merujuk dari temuan tersebut menunjukan berkata "jujur" ternyata tidak mudah dilaksanakan menjadi nilai kehidupan. Entah alasan malu, atau kebiasaan sehingga tidak menjadi perilaku yang dinggap salah atau dianggap hal biasa sehingga diartikan hal biasa salah menjadi kebenaran atau prasangka bahwa tidak perlu jujur, toh tidak ada yang tahu - membuat Berani Jujur, Hebat terhambat. Lalu siapakah yang berani jujur di masa sekarang? Bagi saya, saya menunggu ada seseorang yang berani "tunjuk tangan" dengan berkata "Saya sudah jujur" maka saya akan memberikan medali "Berani Jujur, Hebat"..

Semoga Indonesia berhasil menemukan seseorang tersebut segera! #menyambut Hari Anti Korupsi Sedunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun