Mohon tunggu...
nety tarigan
nety tarigan Mohon Tunggu... Konsultan - Perempuan AntiKorupsi

Bekerja dengan masyarakat khususnya anak dan perempuan untuk mendorong mendapatkan keadilan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

2 Oktober Hari Tanpa Kekerasan International

3 Oktober 2018   06:30 Diperbarui: 3 Oktober 2018   12:40 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari ini tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai hari Tanpa Kekerasan International. Penetapan hari ini untuk memperingati hari lahirnya tokoh spiritual yang menyuarakan anti kekerasan di India yaitu Mohandas Karamchand Gandhi. 

Gandhi mengadakan bahwa kekerasan adalah senjata jiwa orang yang lemah. Perjuangan Gandhi dalam mendorong kemerdekaan India lepas dari penjajahan dan melepas dari aturan yang memiskinkan masyarakat India dengan pendekatan perjuangan tanpa kekerasan. 

Baginya perjuangan tanpa kekerasan merupakan proses. Proses yang panjang Karena perjuangan Tanpa kekerasan membutuhkan peningkatan Pendidikan dan penyadaran berpolitik. Jika tahapan tersebut tercapai maka perjuangan Tanpa kekerasan dapat tercapai, akumulasi dari kekerasan Tanpa kekerasan juga menghapus diskriminasi Atau dikenal equality Karena menetapkan dua pihak sejajar. 

Indonesia sebagai negara yang beragam juga mendukung akan apa yang diperjuangkan oleh Gandhi. Hal tersebut tercermin bagaimana Indonesia melakukan perundingan-perundigan untuk mendapatkan kemerdekaan yang dilakukan oleh Sukarno saat itu. Walaupun tidak sepenuhnya perjuangan Indonesia didapat Tanpa kekerasan akan tetapi Indonesia menunjukan dukungannya penuh terhadap perjuangan tanpa kekerasan. 

Jika Kita sedikit berla a dengan iklim Politik saat ini, sudah barang tentu Kita di Indonesia merenungkan kembali akan perjuangan Gandhi serta strategi yang diambil guna memperjuangankan  tanpa kekerasan. Peningkatan pendidikan serta pengetahuan berpolitik yang bersih dan jujur perlu dilakukan secara terus menerus agar generasi kedepan dapat berjuang tanpa kekerasan. 

Kekerasan dapat berupa kekerasan fisik seperti menembak, aniaya dan lainnya tapi dapat juga kekerasan non fisik seperti intimidasi via sosmed, atau membully via sosmed seperti yang Kita temui saat ini pada tahun Politik ini. 

Jika Kita di dalam satu negara mengunakan kekerasan untuk melawan lawan politik maka Kita dapat digolongkan orang yang Lemah menurut Gandhi. Mari Kita berjuang Tanpa kekerasan. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun