Mohon tunggu...
nero kun
nero kun Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

aku hidup karena aku suka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengatasi Pandemi Covid-19: Perspektif Islam

24 November 2020   16:33 Diperbarui: 24 November 2020   16:42 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh Saldi

Jurusan sosiologi Agama

UIN Ar-Raniry Banda Aceh

Pandemi COVID-19 telah memengaruhi agama dan keyakinan dengan berbagai cara. Banyak batasan telah diterapkan di seluruh dunia. Sebagian pemuka agama bertentangan dengan peringatan dari pihak berwenang bahwa pertemuan dan perkumpulan harus dibatasi untuk memerangi penyebaran virus. Agama selalu memainkan peran sebagai penyegar jiwa, dan partisipasi keagamaan yang teratur dikaitkan dengan hasil kesehatan emosional yang lebih baik.

Ketika jumlah kasus yang dikonfirmasi oleh virus corona mendekati 58,6 juta di 189 negara dan wilayah di seluruh dunia (sejauh ini lebih dari 1,39 juta kematian telah dilaporkan) dan sejak para ilmuwan dan politisi berjuang untuk menyetujui tanggapan terhadap krisis ekonomi, sosial dan kesehatan akibat pandemi, banyak orang beralih ke keimanan. Karena penyakit ini merupakan hal baru bagi kita, pada awalnya tidak ada protokol yang benar-benar ada untuk melawannya.

Keyakinan dan kepercayaan terhadap agama tidak hanya memungkinkan kita untuk memahami tetapi juga mempengaruhi makna dari banyak peristiwa yang terjadi dalam kehidupan setiap orang. Dengan pendekatan ini, keyakinan atau pemahaman spiritual secara luas merupakan kekuatan yang membantu mengatasi krisis mental sekaligus memfasilitasi adaptasi terhadap penyakit atau batasan-batasan yang diakibatkannya.

Spiritual dalam konteks perawatan kesehatan adalah bidang yang relatif baru namun menjadi semakin penting. Dalam beberapa tahun terakhir, penelitian menunjukkan bahwa keyakinan dan praktik keagamaan dikaitkan dengan berbagai aspek kesehatan, seperti kemampuan untuk mengatasi penyakit, pemulihan setelah dirawat di rumah sakit, dan sikap positif dalam situasi sulit, termasuk kesehatan. Oleh karena itu, pentingnya spiritualitas dalam praktik klinis telah disorot. 

Secara umum, spiritualitas paling sering diartikan sebagai pencarian "pemahaman yang lebih tinggi" sehubungan dengan agama atau kepercayaan pada Tuhan. Kemudahan dan kenyamanan hidup paling sering menyebabkan kurangnya refleksi serta menyingkirkan pikiran yang mengganggu. Munculnya pandemi Covid-19 telah menimbulkan respon dan reaksi manusia yang berbeda, menguatkan kita dan menyadarkan kita akan kerapuhan keberadaan kita sebagai manusia. Kita telah diberi pelajaran tentang kemanusiaan, tetapi juga dibarengi dengan perasaan tidak berdaya dan takut.

Dalam artikel ini penulis akan menganalisis pedoman yang diberikan Islam terkait dengan langkah-langkah kesehatan yang perlu diadopsi saat ini. Langkah-langkah kesehatan tersebut telah ada dan dibahas dalam Islam sejak bertahun-tahun yang lalu. Fokus penulis adalah menggarisbawahi bahwa ada hubungan yang erat antara prinsip kesehatan dan kebersihan yang ditetapkan dalam Islam dengan pencegahan COVID-19. Artikel ini membahas langkah-langkah yang harus diambil untuk mengendalikan Coronavirus (dikenal juga dengan Covid-19) melalui perspektif Islam.

Covid-19 telah menjadi bencana di seluruh dunia sejak dimulai di Wuhan, Cina pada Desember 2019. Hingga saat ini lebih dari 153 negara telah melaporkan kasus infeksi yang disebabkan oleh virus ini. Ini adalah keadaan darurat kesehatan masyarakat global, dan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang menghancurkan. 

Virus ini tampaknya menyebar terutama melalui kontak dari orang ke orang. Rute penularannya terutama melalui sisa pernapasan dari orang yang terinfeksi ke udara, yang kemudian diendapkan ke permukaan terdekat. Virus ini dapat berpindah ke individu dalam jarak <2 m (6 kaki) dari orang yang terinfeksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun