Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah Duel Terbaik di Pilpres 2024

11 November 2021   06:51 Diperbarui: 11 November 2021   08:28 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi partai politik. 2018 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Kontestasi pemilihan presiden (pilpres) 2024 akan menarik perhatian. Beberapa partai politik yang selama ini duduk di oposisi akan berusaha mengorbitkan kader terbaiknya untuk merebut kursi pemerintahan yang sudah hilang dua periode. Itulah ambisi kekuasaan yang tidak dapat dipungkiri oleh siapapun.

Meski demikian, sesuai dengan aturan Presidential threshold dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu mengatur tentang syarat partai atau gabungan partai yang boleh mengusung pasangan capres dan cawapres harus memiliki 20 persen kursi di DPR atau 25 persen suara sah di level nasional, maka minimal adanya koalisi dua partai untuk mengajukan calon presiden dan wakil presiden.

Melihat isu, survei dan perkembangan politik menuju 2024, menurut penulis, terdapat 4 tokoh yang memiliki potensi besar maju ke Pilpres 2024, antara lain Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta), Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat) dan Prabowo Subianto (Menteri Pertahanan).

Jika melihat kepastian pencalonan maka Prabowo Subianto mengungguli saingan-saingannya karena posisinya sebagai ketua umum partai. Kepastian kedua dimiliki oleh Ridwan Kamil, ia masih memiliki relasi yang harmonis dengan PKB, PPP dan Nasdem yang mengantarnya ke kursi Gubernur Jawa Barat.

Sementara Anies Baswedan hanya memiliki kepastian dengan PKS sementara Gerindra akan ngotot untuk mengajukan Prabowo sebagai Capres sedangkan Ganjar Pranowo hubungannya sedang tidak harmonis dengan PDIP, harapan kecilnya hanya datang dari PPP.

Akan tetapi, dalam politik semua bisa berubah dalam sekejap mata. Keputusan setiap partai dalam membentuk koalisi dan mengajukan calon tentunya melewati sebuah pertimbangan yang matang. Oleh karena itu, bagi penulis masalah tidak memiliki partai bukan sebuah hal yang serius, masalah serius adalah memiliki partai tapi tidak memiliki elektabilitas.

Menurut pengamat politik dari Universitas Indonesia Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga menilai bahwa, Pilpres 2024 bakal memunculkan 3 pasangan calon. Antara Prabowo-Puan diusung oleh PDI-P-Gerindra, Airlangga-Ganjar/Ridwan Kamil diusung oleh Golkar dan partai koalisi dan Anies-AHY diusung oleh PKS-Demokrat dan partai koalisi.

Jika kekuatan politik dapat dilihat dari elektabilitas setiap kader maka masing-masing pasangan memiliki kelemahan yang seharusnya dilihat oleh partai politik. 

Pertama, titik lemah PDI-P Gerindra ada di Puan Maharani, kekuatan Puan masih Jawa centris yang tidak akan berikan sumbangsih besar dalam pemilihan, semua kekuatan bertumpu pada Prabowo. Karena kekuatan Puan Maharani belum dapat dibuktikan secara survei sekalipun dari luar Pulau Jawa.

Kedua, Airlangga Hartarto masih kalah saing dalam beberapa survei terakhir. Jika Ganjar atau Ridwan Kamil diusung sebagai cawapres maka simpati dan perhatian pendukung Ganjar akan kecewa karena tidak sesuai dengan harapan dimana Ganjar atau Kamil harusnya sebagai Capres.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun