Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Via Dolorosa di NTT

5 April 2021   05:56 Diperbarui: 5 April 2021   07:15 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi cuaca ekstrem, cuaca buruk, peringatan dini cuaca (Shutterstock via kompas.com)

Bayangkan dalam kondisi tersebut, Kristus dipaksa memikul salibnya sejauh 1/2 kilo meter dengan salib yang cukup berat. Tiang yang umum digunakan dalam tradisi penyaliban Yahudi berukuran 1,8 hingga 2,4 meter dengan berat sekitar 130 kg. Sedangkan palang yang digunakan berukuran 1,5 hingga 1,8 meter dengan berat 57 kg.

Menurut beberapa ahli, Kristus memikul palang yang beratnya kira-kira 57 kg. Tentunya ini adalah penderitaan yang sangat luar biasa karena Kristus tidak hanya menderita secara fisik tetapi juga psikis karena dihina dan dicaci maki selama menempuh Via Dolorosa.

Paskah tahun ini, masyarakat NTT seolah-olah merasakan Via Dolorosa, sebuah penderitaan akibat fenomena cuaca ekstrem yang memaksa aktivitas tertutup, korban berjatuhan dimana-mana, kerugian ekonomi belum dapat dihitung.

Dengan memaknainya sebagai Via Dolorosa, bagi saya fenomena tersebut akan berakhir. Akan ada kebangkitan, akan ada kemenangan atas maut. Mari kita maknai sebagai bagian dari rencana Allah sebagaimana ajakan saya pada artikel sebelumnya untuk memaknai Pandemi Covid-19 sebagai bagian dari rencana Allah.

Mari kita berdoa agar Tuhan menolong korban banjir, angin kencang, longsor dan sebagainya di NTT. Kita juga berdoa agar kebangkitan atau paskah yang dirayakan dari kemarin dan hari ini membawa sebuah kemenangan, sebuah pemulihan dari kondisi cuaca seperti ini.

Salam!!!

Referensi: kompas.com, Bisnis.com, breanbiblechurch, Sindonews.com, kompas.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun