Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Memahami "Bonif" dalam Budaya Suku Dawan (Timor)

18 Januari 2021   09:10 Diperbarui: 18 Januari 2021   09:14 586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | dokumen pribadi Neno Anderias Salukh

Yang menjadi pertanyaan menarik adalah mengapa bonif pah harus menggunakan empat nama tempat dan begitupun bonif kanaf menggunakan empat klan? mengapa bukan tiga? mengapa bukan dua? 

Dalam tutur-tutur adat Suku Dawan (Atoin Meto) di Pulau Timor bagian barat seperti tonis atau takanab, salah satu jenis sastra Dawan, mereka yang mengerti bahasa maupun budaya akan mendengar ungkapan-ungkapan baku tentang orang, klan, tempat, hal/ peristiwa yang memiliki nilai historik dalam masyarakat Suku Dawan yang biasanya disebut bonif berdasarkan status dan peran sosial. Karena tonis merupakan salah satu sastra maka bonif diungkapkan dengan gaya bahasa pengulangan (majas asonansi) yang sangat klasik.

Baca: Majas Asonansi, Keindahan Bertutur Orang Dawan (Timor)

Dalam tata bahasa Dawan, bonif diartikan sebagai sebuah 'sanjungan' terhadap seseorang, klan, kelompok masyarakat atau sebuah tempat. Sejauh yang diamati penulis selama ini sebagai pelaku budaya, terdapat tiga jenis sanjungan yang diungkapkan dalam tuturan adat tonis yaitu boin pah, boin kanaf dan boin tuaf.

Pertama, boin pah

Boin pah terdiri dari dua kata yaitu boin, metatesis dari bonif yang berarti sanjungan dan pah berarti wilayah sehingga boin pah berarti sanjungan dalam bentuk ungkapan baku terhadap sebuah wilayah kampung. Misalnya boin pah dari Kota So'E (Ibukota Kabupaten Timor Tengah Selatan) adalah So'Em O'naenut Hu'emnanum Fafinisin. Bonif ini menyebutkan empat nama tempat yaitu So'E, O'naenu, Hu'emnanu dan Fafinisin. Keempat tempat tersebut adalah sebuah kesatuan sektoral wilayah Kota So'e yang tidak dapat dibagi.

Contoh lain misalnya, Sanmusum Oebo tasnae'm Oekolo merupakan bonif Desa Oebo. Sama halnya dengan Kota Soe, bonif tersebut terdiri dari empat nama tempat yaitu Sanmus, Oebo, Sna'E dan Oekolo yang membentuk sebuah kesatuan sektoral dalam wilayah ketemukungan Oebo/Desa Oebo.

Nah, boin pah menentukan luas jangkauan sebuah wilayah kekuasaan meski batas-batas geografis timur, barat, utara dan selatan tidak jelas. Boin pah ini menjadi salah satu rintangan dalam upaya pemekaran desa di masa kini karena kua tuaf tidak mengizinkan kesatuan wilayahnya dipecah belah atau dibagi menjadi dua.

Baca: Mengapa Kua Tuaf Sangat Dihormati dalam Tradisi Suku Dawan (Timor)?

Kedua, boin kanaf

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun