Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jokowi "Hanya Berani" Memukul Jidat

26 November 2020   06:15 Diperbarui: 26 November 2020   06:17 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Kelautan dan Perikanan 2019-2024 Edhy Prabowo | Doc KKP via kompas.com

Keterlibatan Edhy Prabowo dalam dugaan korupsi ini menjadi pukulan telak. Bukan hanya kepada Jokowi tetapi juga Prabowo Subianto. Bahkan, mungkin Jokowi dan Prabowo Subianto memukul jidat hati mereka melihat Edhy Prabowo mengendalikan pasar gelap ekspor benih lobster demi kepentingan segelintir dan diri sendiri.

Wajar jika Jokowi memukul jidatnya karena OTT Edhy Prabowo adalah konsekuensi logis dari kompromi dan akomodasi politik. Pemerintahan Jokowi merangkul Gerindra dengan menetapkan Prabowo Subianto sebagai menteri pertahanan dan Edhy Prabowo sebagai menteri KKP menunjukkan bahwa adanya ketakutan terhadap kekuatan oposisi yang akan dipimpin oleh Gerindra.

Gerindra dibawah komando Prabowo Subianto ditakutkan akan menjadi goncangan terbesar sehingga dua kursi kementerian adalah jatah kompromi dan akomodasi bagi Gerindra. 

Memang kualitas dua orang dari oposisi ini tidak diragukan untuk mengeksekusi visi presiden tetapi mereka dipilih tanpa melalui sebuah pertimbangan yang matang. Mereka hanya mengisi kuota yang disediakan oleh pemerintahan Jokowi.

Kemudian, hari ini Edhy Prabowo ditangkap oleh KPK, dapat dikatakan bahwa peristiwa ini adalah sebuah pengkhianatan terhadap pemerintah yang dilakukan oleh partai politik abu-abu. Oposisi bukan-koalisi bukan. Maka sulit bagi pemerintah untuk menuntut Gerindra. 

Seharusnya, saat seperti ini, Jokowi harus berani mendepak Gerindra dari kabinet tetapi karena kompromi politik, Jokowi hanya berani memukul jidat tetapi tidak berani menindak tegas koalisi yang mengkhianati.

Memukul jidat adalah bentuk penyesalan. Maksud hati memperkuat koalisi pemerintah, apa daya koalisi menjadi duri dalam daging? Maksud hati memperlancar kinerja pemerintah, apa daya para menteri hanya bisa korupsi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun