Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Zidane "Gagal" Tanpa Casemiro

9 November 2020   10:37 Diperbarui: 9 November 2020   10:40 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zidane dan Casemiro | Instagram Zidane Ir

Zinedine Zidane terlihat pucat, Sergio Ramos tak habis-habisnya menggelengkan kepala, Marcelo dan Modric kelihatan frustasi, Valverde dan Benzema merintih kesakitan. Bibir para pemain terlihat kering, kesulitan menelan air liur. Bukan karena sakit atau kecapaian tetapi Madrid dipaksa bertekuk lutut dengan skor telak 4:1 di Mestalla.

Sebagai penggemar Madrid, kekalahan ini cukup menyayat hati saya. Sejatinya, bukan semata-mata sebagai penggemar tetapi tiga gol dari titik putih dan salah satu gol bunuh diri Rafael Varane lah yang membuat nurani saya berteriak menolak kekalahan ini.

Akan tetapi, kekalahan ini untuk kesekian kalinya mengingatkan kepada semua penikmat sepakbola bahwa bukan hanya Sergio Ramos yang tak tergantikan tetapi Casemiro juga menjadi sosok penting dalam permainan tim asuhan Zinedine Zidane.

Casemiro adalah seorang Deep Lying Midfielder yang memiliki teknik tingkat tinggi dan kemampuan yang lebih pada kecerdasannya untuk membaca permainan. Ia ada dimana-mana dan selalu membuat intersepsi kunci untuk memotong ancaman tim lawan.

Tetapi peran Casemiro kadang kala seperti Gelandang Perusak yang memiliki kecepatan dan kemampuan tekel untukmemecah atau memotong serangan lawan. Jadi menurut saya, Casemiro memainkan dua peran sekaligus--Deep Lying Midfielder dan Gelandang Perusak--kombinasi fisik, teknik dan kecerdasan.

Casemiro adalah tulang punggung Real Madrid. Bukan untuk mengesampingkan Ramos tetapi Casemiro membuat duet Ramos-Varane dan Ramos-Militao lebih solid. Belakangan ini, kehadiran Vede Valverde dinilai membantu peran Casemiro tetapi Valverde tidak bisa memainkan peran Casemiro, ia lebih konsen sebagai Deep Lying Midfielder dan kadang kala sebagai gelandang penetrasi.

Karena itu, Casemiro memiliki menit bermain yang lebih banyak dari rekan-rekannya. Selain kemampuannya, belum ada seorang pun yang menggantikan posisinya. 

Musim lalu, Real Madrid tersingkir dari babak 16 Besar Copa del Rey karena kesalahan strategi Zinedine Zidane dalam memilih pemain. Ia tidak memainkan Casemiro sehingga Real Sociedad dengan mudah membelah jantung pertahanan Madrid.

Tanpa Casemiro, performa pemain-pemain Madrid lainnya nampak sedikit lebih buruk daripada biasanya. Pemain sekelas Modric dan Kroos pun tidak akan bermain seperti biasanya. Madrid bergantung kepada Casemiro. Banyak orang yang mengatakan bahwa Madrid dan Casemiro hampir mirip dengan Barcelona dan Lionel Messi.

Tanpa Messi, Barcelona tidak apa-apanya. Bgitupun Madrid, tanpa Casemiro, semuanya akan kacau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun