Akibatnya, wasit menunjuk titik putih sebagai hukuman atas insiden tersebut. Ramos yang sudah jadi ikon pasukan Madrid maju tanpa gentar dengan menceploskan bola ke gawang Neto.
Gol Ketiga Madrid
Modric memang disiapkan untuk untuk menggantikan Valverde atau Kroos. Tetapi Valverde yang cedera membuat Modric menggantikan posisinya. Modric membantu Kroos dalam mengontrol lini tengah Madrid. Hanya saja Asensio sudah kelihatan lesuh tidak membantunya membongkar pertahanan Barcelona.
Zidane memutuskan untuk memasukkan Rodrigo agar memperkuat serangan sayap kiri seiring lemahnya Lenglet dan Braithwaite yang menggantikan posisi Jordi Alba. Vinicius pun mencoba bergerak ke tengah dan bertukar posisi dengan Benzema. Strategi ini mencoba memecah belah konsentrasi lini belakang Barcelona.
Ketiga pemain ini mencoba taktik gol pertama dan berhasil. Modric mengirim bola ke kotak pinalti dan dikejar oleh Vinicius sementara Rodrigo tetap berlari mendekati kotak pinalti. Bola yang gagal diamankan Neto direbut oleh Rodrigo lalu mengirim umpan matang ke Luka Modric. Terjadilah gol ketiga.
Meski hanya menang 1:3, sejatinya Zidane belajar dari pengalaman Bayern Munchen melumat Barcelona dengan skor 8:2. Komunikasi Lenglet dan Pique di lini belakang masih berantakan.