Bagaimana Fede Valverde berlari sambil meminta Benzema mengirim bola ke depan? Kemudian ia berlari meninggalkan Lenglet dan mencetak gol pertama Real Madrid pada menit ke-5? Gol pertama itu membangkitkan rasa percaya diri Pasukan Zinedine Zidane untuk menjalani laga yang masih tersisa 85 menit.
Barcelona harus mengakui keunggulan Real Madrid dengan skor 1:3 di rumah sendiri. Dua lol Madrid lainnya dilesatkan oleh Sergio Ramos dan Luka Modric sedangkan gol semata wayang Barcelona lahir dari kaki Ansu Fati.
Setelah gol Fede Valverde, Ansu Fati menyamakan kedudukan pada menit ke-8. Madrid memimpin kembali pada menit 63 setelah eksekusi pinalti Sergio Ramos. Kemudian pada menit ke 90, Modric menggandakan keunggulan Madrid setelah mengecoh kiper Blaugrana.
Kemenangan Madrid tidak terlepas dari taktik jitu Zidane yang memanfaatkan kelemahan Barcelona. Lalu apa yang dimaksud dengan taktik jitu itu?
Gol Pertama Madrid
Zidane memainkan formasi 4-3-3 dengan maksud serangan dibangun dari sayap kiri kanan. Zidane mencoba kembali taktik yang ia gunakan pada partai El Clasico musim lalu dimana Madrid keluar sebagai pemenang dengan skor 2:0. Gol yang lahir dari sayap kiri kanan.
Zidane memasang Mendy, Kroos dan Vinicius pada satu lintasan lurus sayap kiri sedangkan Nacho, Valverde dan Asensio berada pada lintasan sayap kanan.
Mendy menjadi penopang Vinicius jika pertahanan Barcelona susah ditembus. Vinicius mendapat tugas untuk membongkar dan merusak pertahanan Barcelona di bagian kanan yang dijaga oleh Dest dan Pique. Mendy siap menerima kembali bola yang sulit dialirkan oleh Vinicius sedangkan Kroos sedikit bermain ke segala arah sebagai pengatur ritme permainan.
Sebenarnya Vinicius tidak garang jika berhadapan satu-satu dengan Gerrard Pique tetapi Mendy yang bekerja sebagai full back kiri memiliki kemampuan kontrol bola yang sangat baik untuk memanipulasi lawan bahkan dalam keadaan yang sulit. Ini membuat serangan sayap kiri Madrid menjadi perhatian utama Pique sepanjang pertandingan.Â
Sementara sayap kanan Madrid terlihat terabaikan. Padahal Valverde dan Asensio punya kecepatan sprint yang patut diwaspadai. Zidane sengaja menempatkan Valverde dan Asensio dalam satu lintasan lurus karena kelemahan Lenglet yang berulang kali menjadi pintu masuk gol.