Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Mengangkat Pakaian Adat Suku Dawan (Timor) di Kancah Internasional

18 Agustus 2020   14:49 Diperbarui: 18 Agustus 2020   19:50 2623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi menggunakan pakaian adat Kabupaten Timor Tengah Selatan | Biro Setpres RI

Oleh karena itu, pemilihan warna dalam pembuatan sangatlah penting untuk mendongkrak kualitasnya di pasar. Nah, dalam tulisan ini, tidak hanya berlaku untuk kain tenunan yang menggunakan bahan dasar kapas tetapi juga untuk kain tenunan yang menggunakan bahan dasar benang sulam.

Desain Tenunan
Bukan hanya rumah yang membutuhkan desain tetapi pakaian pun perlu memiliki desain. Tren ini semakin berkembang. Orang-orang yang bergelut di produk dunia mode membuat desain produk sebelum produk tersebut dirilis.

Tujuannya agar menjawab kebutuhan pasar atau setidaknya mencegah terjadinya kemungkinan produk tersebut dikategorikan sebagai produk gagal.

Kain tenunan masyarakat Suku Dawan perlu didesain sebelum masuk dalam tahap pembuatan. Ini bukan menggurui para praktisi tentang bagaimana mengikat benang dan sebagainya tetapi untuk memilih warna benang yang kemudian bukan hanya memiliki nilai seni tetapi sesuai dengan preferensi konsumen.

Para praktisi perlu mengenal roda warna untuk membuat desain warna sebuah kain tenunan karena roda warna memiliki urutan warna yang saling berhubungan satu dengan lain secara harmonis. Dalam roda warna, terdapat beberapa teknik pemilihan warna yang harus digunakan.

Sebagai contoh, salah satu teknik pemilihan warna dalam teori roda warna adalah teknik krom yaitu Monokromatik dan Polikromatik.

Dilansir dari berbagai sumber, warna monokromatik adalah perpaduan antara warna primer dan warna hitam atau putih yang menghasilkan gradasi warna tua maupun muda atau warna yang memiliki tingkat intensitas atau kecerahan yang berbeda.

Contohnya warna merah (primer) di dengan warna putih menjadi merah muda, pink, hingga merah yang sangat muda. Dan sebaliknya jika dicampur dengan warna hitam, akan menghasilkan merah hati hingga warna yang paling tua. Warna-warna demikian menghasilkan sebuah perpaduan yang cocok. Tentunya, kombinasi ini juga berlaku untuk warna primer lainnya, biru dan kuning.

Sedangkan polikromatik sedikit berbeda. Memang memiliki kesamaan perpaduan seperti monokromatik tetapi kombinasinya menggunakan warna sekunder dengan hitam atau putih.

Teknik yang lain juga perlu dipelajari seperti analog, komplementer dan sebagainya untuk membentuk kombinasi yang tepat. Karena psikologi warna sangat penting dalam dunia mode yang mempengaruhi pikiran, emosi, tubuh, dan keseimbangan seseorang.

Salam!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun