Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Beauty Artikel Utama

Mengangkat Pakaian Adat Suku Dawan (Timor) di Kancah Internasional

18 Agustus 2020   14:49 Diperbarui: 18 Agustus 2020   19:50 2623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi menggunakan pakaian adat Kabupaten Timor Tengah Selatan | Biro Setpres RI

Oleh karena itu, tulisan ini dibuat sebagai sebuah ide untuk dicoba sebagai terobosan baru dalam pembuatan kain tenunan oleh masyarakat Timor Tengah Selatan secara umum dan masyarakat Suku Dawan secara umum bahwa pemilihan warna sangat penting dalam dunia marketing tenun ikat.

Dilihat dari teknik pembuatannya, masyarakat Suku Dawan memiliki motif tenun ikat yang sama yaitu Buna, Lotis dan Futus. Akan tetapi, corak yang dibentuk dalam tenunan memiliki beberapa perbedaan. Misalnya pemilihan warna dasar, hitam, putih atau merah dan warna-warna motif.

Baca: Mengenal Kain Tenunan Amanuban

Bahan dasar pembuatan kain tenunan oleh masyarakat Suku Dawan dari kapas merupakan modal terbesar di pasar internasional karena memiliki kualitas yang lebih baik daripada benang pada umumnya. 

Saat ini, sebagian masyarakat Mollo dan masyarakat Boti di Amanuban masih menggunakan kapas yang dipintal dengan teknologi tradisional menjadi benang, kemudian digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kain tenunan.

Baca: Bninis, Alat Pemisah Biji Kapas yang Kini Termakan Debu

Serat kapas merupakan produk yang sangat berharga dan disukai banyak orang karena memiliki kekuatan dan daya tahan yang relatif lebih lama. Di Daerah Kabupaten TTS yang terkenal dengan suhu dinginnya tidak menjadi keluhan masyarakat karena kain tenunan yang terbuat dari kapas memiliki sifat menghangatkan di kala dingin.

Dan sebaliknya beberapa bagian wilayah yang terkenal dengan suhu panasnya tidak menjadi keluhan bagi masyarakat juga karena kain tenunan yang terbuat dari kapas menyejukkan di kala panas.

Pembuatan kain tenunan dari kapas yang sudah dilakukan turun-temurun sangat kontekstual dengan letak geografis daerah Timor dan kehidupan masyarakatnya.

Kemudian bahan pewarna dari alam seperti daun-daunan, kulit pohon dan sebagainya menjadi daya tarik tersendiri. Selain menjadi khas tradisional, kain tenunan memiliki warna yang soft dan juga aman digunakan karena tidak menyebabkan alergi pada kulit.

Sedangkan untuk kain tenunan yang menggunakan benang sulam tentunya memiliki kualitas yang berbeda dengan kapas. Tetapi, modernisasi yang cukup berpengaruh dan juga tumbuhan kapas yang semakin langka ditemukan menyebabkan sebagian besar masyarakat Suku Dawan beralih menggunakan benang sulam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun