Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Erick Thohir Layak Di-reshuffle?

7 Juli 2020   07:12 Diperbarui: 7 Juli 2020   07:15 1058
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta, Jumat (13/12/2019) (KOMPAS.COM/MUTIA FAUZIA)

Di tengah keberanian Erick Thohir membongkar mafia-mafia hitam, kritik pedas datang dari anggota DPR RI Adian Napitupulu terhadap utang BUMN yang dinilai tak wajar dan pengangkatan beberapa direksi yang dinilai tidak tepat janji.

Menurut penulis, kritik pedas Adian Napitupulu berujung pada wacana reshuffle Erick Thohir dari Menteri BUMN. Tagar #erickout memenuhi linimasa Twitter kemudian nama Ahok disebut sebagai salah satu kandidat kuat untuk menggantikan Erick Thohir.

Lalu apakah Erick Thohir layak di-reshuffle?

Melihat catatan juang Erick Thohir membongkar beberapa mafia di BUMN dan membandingkannya dengan utang BUMN, saya pikir presiden harus memberikan kesempatan sekali lagi kepada Erick Thohir untuk membenahi hal tersebut.

Soal utang BUMN, perlu ada kritik dari wakil rakyat sehingga kesalahan tersebut diperbaiki untuk pembangunan yang lebih baik. Erick Thohir memiliki keberanian untuk membongkar mafia BUMN yang tidak dimiliki oleh para pendahulunya.

Jika kemudian nama Ahok disebut layak menggantikan Erick Thohir untuk melawan korupsi di tubuh BUMN, maka kita tidak memiliki kekuatiran yang berlebihan karena Ahok adalah sosok yang akan berani membongkar segala bentuk bangkai yang masih tersembunyi.

Akan tetapi, Ahok tidak memenuhi syarat Undang-undang Nomor 39 tahun 2008 Pasal 22 huruf F tentang Kementerian Negara yaitu menteri yang terpilih tidak pernah melakukan tindak pidana yang ancaman hukumannya lima tahun atau lebih. Sementara Ahok diancam lima tahun penjara pada kasus penistaan agama.

Oleh karena itu, menurut penulis, belum ada sosok yang tepat untuk menggantikan posisi Erick Thohir di BUMN sehingga presiden perlu memberikan kesempatan kepada Erick Thohir sekali lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun