Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Apakah Dunia Harus Naketi karena Virus Corona?

1 April 2020   20:13 Diperbarui: 2 April 2020   18:44 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh S. Hermann & F. Richter dari Pixabay

Karena belum ada satu teori yang bisa dipercaya maka manusia pun tidak melakukan apa-apa sehingga penulis menawarkan Tradisi Naketi Suku Dawan (Timor). Naketi merupakan tradisi pengakuan dosa masa lalu yang dilakukan oleh manusia sehingga menyakiti hati Pencipta, sesama dan alam.

Suku Dawan percaya bahwa ada konsekuensi dari setiap tindakan, baik itu tindakan yang baik maupun tindakan yang buruk terhadap pencipta, sesama manusia maupun alam. 

Tindakan yang baik akan mendatangkan kebaikan tetapi tindakan yang buruk mendatangkan malapetaka seperti tantangan, sakit-penyakit dan masalah atau kegagalan dalam hidup.

Baca: Pro-Kontra "Keti", Tradisi Pengakuan Dosa Suku Dawan (Timor)

Jika manusia tahu bahwa virus corona adalah senjata Tuhan, maka manusia bisa berdamai dengan Tuhan atau setidaknya mengakui kekuatan dan keperkasaan-Nya dengan mengakui segala kesalahan manusia yang berlaku seolah-olah pencipta bumi dan segala isinya.

Mungkin selama ini manusia selama ini merasa diri hebat dan mengabaikan Tuhan karena bisa menciptakan segala sesuatu bahkan kadang-kadang merasa hampir sama dengan Tuhan karena bisa menciptakan manusia buatan (robot) untuk melakukan banyak pekerjaan penting.

Jika manusia menyadari perilakunya yang tidak bersahabat dengan alam maka manusia harus berdamai dengan alam atau setidaknya mengakui keberadaan alam sebagai penopang hidup manusia bahwa tanpa alam dan segala isinya, eksistensi manusia sebagai makhluk penguasa hanyalah sebuah khayalan.

Sejauh mana manusia berterimakasih kepada alam sebagai ibu bagi kehidupan atau manusia hanya menjadikannya sebagai sapi perah tanpa memperhatikan keindahannya?

Jika virus corona adalah senjata biologis maka dapat disimpulkan bahwa manusia belum hidup berdamai dan berencana membunuh satu sama yang lain. Akhir-akhir ini, dunia dipenuhi dengan ambisi yang membabi-buta dan mengganggu keamanan dunia bahkan merugikan beberapa negara yang tak berdaya.

Salah satu visi PBB yang menciptakan perdamaian dunia seperti slogan yang tak berguna, Israel dan Palestina masih bersitegang hingga saat ini, Iran dan Amerika, termasuk China dan Amerika yang sempat perang dagang, dimanakah slogan itu?

Saatnya dunia Naketi, berdamai dengan Tuhan, berdamai dengan alam dan berdamai dengan sesama manusia bahwa tanpa Tuhan bumi dan segala isinya tidak ada, tanpa alam manusia tidak dapat memukul dada sebagai makhluk penguasa dan tanpa sesama manusia hidup itu tidak punya arti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun