Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pandemik Covid-19: Memaknai Tema Hari Air 2001

22 Maret 2020   14:55 Diperbarui: 22 Maret 2020   15:00 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.huffingtonpost.co.uk

Hari air sedunia pada 22 Maret 2020 bertepatan dengan keadaan dunia yang sedang berada dalam perjuangan melawan pandemik Covid-19. Pada tahun ini, tema Hari Air Sedunia adalah tentang Air dan Perubahan Iklim - dan bagaimana keduanya saling terkait.

Di zaman yang modern ini, perubahan iklim sangat berpengaruh terhadap air.
Oleh karena itu, tema Hari Air Sedunia tahun ini sangat relevan dan menyadarkan masyarakat agar dapat beradaptasi dengan efek air dari perubahan iklim.

Adaptasi ini setidaknya akan melindungi kesehatan dan menyelamatkan nyawa umat manusia. Termasuk, menyadarkan masyarakat untuk menggunakan air lebih efisien sehingga mengurangi gas rumah kaca.

Ditengah para tenaga medis berdiri sebagai garda depan melawan ancaman Covid-19, mereka menghimbau agar mencuci tangan secara rutin di air yang mengalir adalah salah satu cara efektif yang setidaknya menghentikan penyebaran virus corona.

Ini mengingatkan saya tentang Tema Hari Air Sedunia 2001. Temanya tentang Air untuk Kesehatan yang mengingatkan manusia tentang kedudukan air bagi kesehatan dan lebih dari itu peran air bagi kehidupan umat manusia.

Saya sadar bahwa peran air bagi kesehatan umat manusia tidak dapat dipandang sebelah mata. Seringkali saya bertanya kepada teman-teman saya, jika harus memilih salah satu antara haus dan lapar, apa yang akan dipilih?

Sejauh ini saya belum mendengar jawaban yang memilih haus. Kita akan lebih bertahan hidup jika kita lapar daripada haus. Menurut penulis, hal tersebut sangat masuk akal karena berdasarkan catatan Mitchell, Journal of Biological Chemistry 158, otak dan jantung terdiri dari 73 persen air, dan paru-paru sekitar 83 persen air. Kulit mengandung 64 persen air, otot dan ginjal 79 persen, dan bahkan tulangnya mengandung 31 persen air.

Oleh karena itu, tubuh yang kekurangan cairan akan mengalami dehidrasi atau gangguan kesehatan lainnya. Konsumsi air putih yang cukup akan selalu menggantikan ion yang keluar melalui proses metabolisme tubuh.

Air juga bukan hanya untuk dikonsumsi tetapi juga digunakan untuk mencuci tangan, mandi dan cuci pakaian yang sejatinya juga memiliki pengaruh bagi kesehatan. Inilah yang seharusnya kita terapkan baik-baik dalam menghadapi teror Covid-19.

Mencuci Pakaian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun