Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Meleburnya Cinta Orang Timor terhadap Jagung sebagai Makanan Pokok

10 Januari 2020   12:48 Diperbarui: 10 Januari 2020   13:17 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Seiring berjalannya waktu, cinta orang Timor terhadap jagung semakin memudar

Jagung merupakan makanan pokok orang Timor. Dibandingkan dengan semua jenis makanan, jagung menempati urutan pertama paling penting atau lebih diutamakan. Orang Timor disebut mengalami kelaparan jika persediaan jagung benar-benar nihil.

Saking pentingnya jagung, meskipun bahan makanan yang lain seperti, beras, singkong, pisang dan lain sebagainya masih tersedia, orang Timor akan mengklaim bahwa ia mengalami kelaparan (kekurangan makanan).

Jagung ditanam setahun sekali, disesuaikan dengan iklim di pulau Timor (daerah tropis) Setelah dipanen, jagung disimpan di ume kbubu atau lopo (rumah bulat berbentuk kerucut) untuk persediaan makanan selama satu tahun. Selain itu, benih pun disimpan untuk proses penanaman pada musim hujan (tahun berikutnya).

Pada zaman dahulu, ume kbubu dan jagung dijadikan sebagai syarat utama seorang laki-laki yang hendak menikah. Berapa ton jagung di dalam sebuah rumah bulat yang disiapkan atau sebagai dasar untuk menikah? Atau berapa banyak kebun yang dikelola khusus untuk jagung?

Jagung dihargai begitu luar biasa. Jagung yang baru dipanen belum bisa dikonsumsi sebelum upacara sajean dilaksanakan. Upacara sajean merupakan ucapan syukur atau persembahan sajean kepada Tuhan yang dipercayai (sebelum agama-agama masuk ke Pulau Timor, Orang Timor percaya ada dua Tuhan (Uis Neno dan Uis Pah) yang masih dipercayai oleh Suku Boti hingga saat ini).

Selain itu, jagung tidak dibiarkan jatuh ke tanah. Jatuhnya jagung ke tanah akibat ulah manusia akan mendapatkan kecaman dari kebanyakan orang. Jika jatuh maka yang bersangkutan harus meminta maaf, mengambil kembali, bersihkan dan dikonsumsi. 

Rupanya cerita asal-usul jagung lah yang membuat orang Timor menghargainya begitu luar biasa.

Pada zaman dahulu, orang Timor tidak memiliki bahan makanan seperti jagung dan beberapa makanan tambahan seperti ubi, pisang dan kacang-kacangan. Makanan mereka hanyalah dedaunan, bahkan menurut cerita, ada yang mengkonsumsi tinja ternak sapi.

Karena itu, seorang hamba mengeluh kepada raja untuk mendapatkan makanan. Berdasarkan kesepakatan, seorang anak perempuan dari hamba dikorbankan--darahnya diteteskan ke dalam kebun--keesekon harinya, kebun sudah dipenuhi dengan tanaman seperti jagung, pisang, singkong dan lain sebagainya.

Jagung dihargai layak seorang manusia. Jagung dipercaya bisa kecewa jika tidak diperlakukan dengan baik oleh manusia. Hal yang paling ditakutkan adalah kekecewaannya akan menciptakan sebuah kelaparan yang hebat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun