Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saya "Menolak" Teori Pluralisme dalam Agama

2 Desember 2019   09:08 Diperbarui: 2 Desember 2019   09:19 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://www.khittah.co/konstruksi-pagar-teologi-dan-pluralisme-agama/5049/

Perdebatan tentang Tuhan tidak akan pernah usai. Masing-masing agama akan mengklaim kebenaran apa yang ia percai. Lalu apakah kita harus saling membenci dan bermusuhan?

Sebenarnya saya tidak ingin menulis artikel ini tetapi ternyata tulisan saya sebelumnya yang berjudul "Saya Kristen, Saya Ikut Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW" menuai banyak komentar miring dari netizen yang maha tahu.

Gara-gara halaman Facebook Kompasiana membagikan tulisan tersebut, beberapa orang senang dengan cerita toleransi di Amanuban yang ada dalam tulisan saya tetapi tidak sedikit juga yang "mengecam" saya melalui komentar mereka.

Ternyata yang mengecam tulisan saya datang dari yang beragama Kristen dan Islam. Ada yang mengatakan bahwa saya sengaja melakukannya untuk menuntut kaum muslim harus melakukan hal yang sama. Misalnya mewajibkan jamaah Islam untuk mengikuti ibadah natal.

Dari kalangan Kristen pun mempertanyakan keputusan saya hadir dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW dan mengatakan bahwa iman saya abu-abu karena percaya Nabi Muhammad bukan percaya Yesus adalah Tuhan.

Masih banyak komentar miring dan saya tidak mampu balas satu persatu tapi bagi saya tidak ada yang paham dengan maksud saya. Saya menduga, mereka adalah kalangan orang yang sering termakan hoaks karena hanya baca judul tulisan saya, isinya tidak.

Saya yakin dari kalangan Kristen berpikir bahwa saya menganut pluralisme agama. Maaf, saya adalah orang yang "menolak" pluralisme agama. Saya yakin anda mengecam pernyataan saya karena tulisan saya terancam menebar isu intoleransi Eits, jangan salah menanggapi dulu, baca sampai selesai.

Pluralisme agama adalah sebuah konsep yang mempunyai makna yang luas, berkaitan dengan penerimaan terhadap agama-agama yang berbeda. Artinya bahwa tidak ada agama yang lebih benar dari agama lain. Setiap agama memiliki nilai kebenaran tersendiri.

Setiap ajaran agama memiliki konsep pluralisme tersendiri. Islam dengan konsep pluralismenya, Kristen dan agama-agama lainnya. Akan tetapi, perlu anda ketahui bahwa konsep ini tidak sepenuhnya diterima oleh semua umat beragama.

Di Indonesia, terdapat Jaringan Islam Liberal yang menekankan kebebasan pribadi dan pembebasan dari struktur sosial-politik yang menindas. Jaringan Islam Liberal ini menganut pluralisme Islam. Saya yakin bahwa tidak semua menerima konsep ini karena penafsiran kitab suci yang berbeda-beda. Bahkan, mungkin yang tidak menerima konsep pluralisme dalam agama Islam lebih banyak dari yang menerima.

Dalam dunia Kristen, pluralisme agama diprakarsai oleh John Hick dalam beberapa dekade terakhir ini. Saya sebagai Kristen tidak menerima konsep pluralisme ini karena tidak berdasar pada Alkitab. Terdapat salah tafsir dalam upaya penafsiran yang dilakukan oleh John Hick. Akan tetapi, tidak sedikit orang Kristen yang menganut teori John Hick ini juga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun