Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Ume Kbubu, RSIA Suku Dawan (Timor) Tinggal Kenangan

2 November 2019   18:34 Diperbarui: 2 November 2019   21:56 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Bulat (Ume Kbubu) Suku Dawan (Timor) | Instagram James Kase

Proses ini berlangsung selama empat hari. Setelah itu, barulah ibu diizinkan untuk turun dari tempat tidur tetapi proses pemulihan tetap berjalan hingga 40 hari barulah ibu diizinkan untuk beraktivitas secara normal.

Karena saya dilahirkan melalui proses demikian maka saya bertanya kepada ibu saya dan beberapa dukun serta ibu-ibu yang sudah pernah menjalani proses tersebut.

Menurut pengakuan mereka, perempuan yang baru saja melahirkan bisa mengalami peningkatan jumlah sel darah putih yang sangat berbahaya sehingga suhu ruangan harus tetap panas atau tidak boleh dingin.

Selain itu, bayi kecil yang belum bisa beradaptasi dengan lingkungan baru harus melalui proses transisi dengan menjaga kestabilan suhu ruangan seperti dalam rahim.

Sepanjang proses pemulihan, sang ibu hanya boleh diizinkan mandi air hangat dan bayi pun demikian. Agar proses pemulihan lebih cepat, sang ibu pun diberikan ramuan tradisional untuk dikonsumsi.

Persalinan dan proses pemulihan pasca persalinan seperti yang saya ceritakan ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu sebelum rumah sakit, dokter dan obat-obatan modern dikenal.

Metode persalinan ini pun tetap berlaku meski rumah sakit dan puskesmas sudah tersebar dimana-mana. Selain alasan geografis atau jarak tempuh yang cukup jauh, orang Dawan lebih nyaman dengan metode tersebut.

Pada tahun 90-an hingga 2008, Indonesia mengalami tren kematian ibu dan anak. Menurut pandangan beberapa ahli kesehatan, struktur Ume Kbubu yang tertutup dan tidak memiliki ventilasi menyebabkan polusi asap bertambah padat. Akibatnya, merusak kesehatan terutama di pernapasan pada bayi.

Pada tahun 2004, kasus ISPA menjadi penyakit terbanyak yang ditangani puskesmas. Dari 14 Kabupaten di NTT, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Selatan yang merupakan markas suku Dawan tercatat sebagai dua kabupaten teratas dengan kasus ISPA terbanyak.

Karena itu, penelitian dilakukan oleh Marylin Junias dan Budiyono di Desa Obesi dan Neonbesi Kecamatan Mollo Utara Kabupaten Timor Tengah Selatan, Propinsi Nusa Tenggara Timur, untuk mengetahui Pengaruh Faktor Fisik Rumah Adat Suku Dawan terhadap Kejadian ISPA pada Bayi.

Dalam jurnalnya tersebut di atas, Marylin Junias dan Budiyono menghasilkan kesimpulan bahwa faktor fisik rumah adat Ume Kbubu berperan sebagai faktor predisposisi terhadap kejadian ISPA pada bayi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun