Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kupas Tuntas "Jokowi Pinokio" dalam Majalah Tempo

16 September 2019   22:46 Diperbarui: 16 September 2019   23:43 5156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rakyat tidak lagi didengar, rakyat tidak lagi dihiraukan, rakyat dibiarkan menjerit, dibiarkan berteriak keras sahut menyahut. Adakah yang mau mendengar? Siapa yang mau mewakili suara rakyat? Bukan kah ini adalah egois? Ataukah masyarakat yang egois? Ataukah masyarakat yang bodoh dan tidak mengerti maksud mereka?

Ketersinggungan Pihak Jokowi

Relawan Jokowi dan PDIP tersinggung atas cover majalah Tempo tersebut. Pasalnya, karikatur Jokowi seperti Pinokio dianggap sebagai hinaan kepada presiden.

Akibatnya, majalah Tempo dilaporkan kepada dewan pers yang dianggap telah melanggar kode etik pers. Akan tetapi, belum ada keputusan terkait soal ini.

Ketersinggungan para relawan dan politisi pendukung Jokowi dikarenakan sifat Pinokio yang bodoh, pembohongan dan egois sepertinya dilabelkan kepada Jokowi.

Bagi saya, wajar jika para relawan Jokowi tersinggung dengan hal tersebut kecuali saya yang mungkin salah satu dari beberapa pendukung Jokowi yang tidak mendukung revisi UU KPK.

Ketersinggungan mereka menunjukkan bahwa ada perbedaan pandangan. Mereka menganggap Jokowi memiliki maksud baik sedangkan yang lain tidak. Wajar.

Akan tetapi, yang perlu kita ketahui dari orang tersinggung adalah merasa pendapatnya selalu benar dan tidak terbiasa menghargai perbedaan pendapat.

Karikatur Jokowi Pinokio adalah ilustrasi yang menjelaskan semua suara dari masyarakat seperti yang telah saya jelaskan beberapa poin di atas tapi para relawan melaporkan Tempo. Secara tidak langsung, para kolega Jokowi merasa pendapat mereka selalu benar dan rakyat salah. Bahkan, ironisnya para penggemar Jokowi kecuali saya tidak menghargai perbedaan pendapat.

Seharusnya para politisi dan relawan Jokowi menerima hal tersebut sebagai perbedaan pendapat bukan hinaan. Berbesar hatilah menerima kritik publik, jangan sampai ulah kalian semakin merusak citra Jokowi di mata publik.

Salam!!!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun