Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Tangis SBY di Usia yang ke-70

9 September 2019   14:44 Diperbarui: 9 September 2019   14:43 593
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen SBY menangis - Kolase dari Tribun News dan Liputan6

2019, tahun terberat yang dijalani oleh SBY, merayakan ulang tahun tanpa kedua orang yang sangat ia cintai.

Presiden Indonesia yang ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono memiliki salah perjalanan hidup yang cukup manis. Memulai karirnya di dunia militer dan berkiprah di dunia politik mengantarnya memimpin Indonesia.

Pria yang akrab disapa SBY ini dilahirkan di Tremas, Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia pada tanggal 9 September 1949. Di tempat ini juga, SBY menghabiskan masa kecilnya.

Untuk meraih cita-citanya, SBY mengenyam pendidikan di Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dan selesai pada tahun 1979 sebagai lulusan terbaik dan Tri Sakti Wiratama yang merupakan prestasi tertinggi gabungan mental, fisik, dan kecerdasan intelektual.

Kiprahnya di dunia kemiliteran cukup gemilang. Guru Besar Ilmu Ketahanan Nasional ini mengakhiri karirnya dengan pangkat Letnan Jenderal.

Menjelang akhir masa emasnya di dunia kemiliteran, SBY berkecimpung di dunia politik. Ia pernah menjadi juru bicara fraksi ABRI dalam sidang umum MPR RI 1998 dan ketua fraksi ABRI dalam sidang istimewa MPR RI 1998.

Rupanya, kepemimpinan SBY di fraksi ABRI menjadi daya tarik Gus Dur yang menjabat sebagai presiden Indonesia menggantikan BJ Habibie. Gus Dur mengangkat SBY sebagai Menteri Menteri Pertambangan dan Energi kemudian menjadi Menteri Koordinator Politik, Sosial, dan Keamanan (Menko Polsoskam).

Di era Megawati, SBY masih menjadi sosok penting di Indonesia. Ia dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) pada 10 Agustus 2001.

Karirnya memang terlihat mulus, pada tahun 2004 ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menko Polkam. Pada saat yang sama, Demokrat yang meraih suara sebesar 7,45% berkoalisi dengan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia, dan Partai Bulan Bintang mencalonkan SBY dengan Jusuf Kalla sebagai calon presiden dan wakil presiden.

Tak disangka, Alumni IPB ini terpilih sebagai Presiden Indonesia mengalahkan Megawati Soekarnoputri yang digadang-gadang akan mempertahankan posisinya saat itu.

Terpilih lagi sebagai presiden Indonesia pada tahun 2009 dan memperoleh gelar Profesor dibidang ketahanan nasional dari Unhan merupakan bukti perjalanan kehidupan SBY cukup manis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun