Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

"Dyatame" di Antara Mimpi Orang Sumba dan Harapan Dunia

7 September 2019   23:00 Diperbarui: 8 September 2019   11:20 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembuatan Ecobricks oleh anak-anak TBM dan Kelompok Belajar Dyatame/Dokumen Dyatame

"Pendidikan bagi saya adalah jati diri dan harta yang tak ternilai bagi setiap orang. Lewat pendidikan, orang tak akan mudah dibodohi. Pendidikan dapat menggerakan roda kehidupan untuk menjadi lebih baik. Saya ingin walaupun anak-anak desa hidup jauh dari fasilitas dan terbatas dalam banyak hal, tetapi lewat pendidikan mereka berani bermimpi untuk hidup yang lebih baik," lanjut Empri.

Perjuangan Dyatame dibuktikan dengan sejumlah penghargaan seperti Juara I Lomba Pidato Hardiknas Tingkat Kabupaten Sumba Barat Daya Tahun 2018, Juara II Lomba Cerdas-Cermat Alkitab (CCA) Se-Pulau Sumba, Juara Provinsi Astra International Satu Indonesia Awards Kategori, Pendidikan Perwakilan Indonesia Timur Tahun 2018, Juara I Nasional Kompetisi Millenials Berkarya Kategori Foto Inspiratif Tahun 2018 dan Juara III Nasional Lomba Foto Bersih Sungai dari Sampah Plastik Tahun 2019 dalam Rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang diadakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.

Pemenang Cerdas Cermat Alkitab se-Daratan Sumba
Pemenang Cerdas Cermat Alkitab se-Daratan Sumba
Tanggal 8 September, tanggal yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai Hari Melek Huruf Internasional. Saya sengaja membuka google untuk mencari tahu tentang penetapan hari peringatan ini.

Pada tanggal 17 November 1965 adalah hari yang bersejarah bagi dunia dimana 8 September ditetapkan sebagai hari peringatan untuk menjaga pentingnya melek huruf bagi setiap manusia, komunitas dan masyarakat di seluruh dunia.

Tentunya penetapan tanggal 8 September sebagai hari peringatan melek huruf internasional disertai dengan alasan. Saya yakin bahwa pada saat itu angka buta huruf menembus jutaan ribu sehingga keputusan untuk memperingati hari melek huruf adalah salah satu upaya PBB untuk mengurangi angka tersebut.

Hari yang juga dikenal sebagai Hari Literasi Internasional ini adalah momen tahunan yang diperingati untuk menyadarkan setiap umat manusia tentang pentingnya belajar. Bahkan, dunia internasional berharap di setiap aktivitas manusia harus disertai dengan kegiatan belajar.

Saya teringat dengan pepatah kuno yang mengatakan bahwa "Tidak ada kata tua untuk belajar". Pepatah kuno ini mengingatkan kita bahwa tidak ada alasan untuk tidak belajar bahkan masa tua yang merupakan detik-detik terakhir kita ada di dunia pun kita harus terus belajar.

Nah, untuk mencapai tujuan PBB dalam mengurangi angka buta huruf maka peringatan hari literasi internasional saja tidak cukup tetapi peringatan yang harusnya menyadarkan masyarakat untuk melakukan sesuatu.

Ya, kalau sekedar memperingati dan tidak ada tindak lanjut maka harapan untuk mengurangi angka buta huruf bagaikan si cebol merindukan bulan. Semuanya sia-sia.

Mengharapkan mereka yang buta huruf untuk belajar dengan inisiatif mereka sendiri tentunya sangat sulit, apalagi ditambah dengan fasilitas yang sangat terbatas dan alasan-alasan yang lain. Ya, karena lilitan buta huruf tidak memberikan mereka ruang untuk keluar.

Oleh karena itu, membutuhkan pahlawan untuk menolong mereka melepaskan lilitan tali buta huruf dan keluar dari kegelapan menuju terang sebagaimana filosofi pendidikan Plato bahwa arah yang diberikan pendidikan untuk mengawali hidup seseorang dan menentukan masa depannya.

Tujuan pendidikan itu untuk mempertajam kecerdasan, memperkukuh kemauan serta memperhalus perasaan. Tan Malaka, Aktivis Kemerdekaan Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun