Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Inilah "Penumpang Gelap" Soal Papua yang Dimaksud Wiranto

31 Agustus 2019   08:42 Diperbarui: 31 Agustus 2019   09:15 5456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menkopolhukam Wiranto saat usai rapat dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (30/8/2019).KOMPAS.com/Ihsanuddin

Wiranto mengaku adanya penumpang gelap yang memanfaatkan kasus Papua. Siapa penumpang gelapnya?

Bukan hanya Prabowo Subianto yang ditunggangi oleh sekelompok penumpang gelap tetapi masalah Papua pun ditunggangi oleh penumpang gelap.

Ya, sepertinya benar-benar ditunggangi. Masalah yang berbuntut panjang hingga saat ini meyakinkan kita bahwa ada kelompok atau oknum yang memanfaatkan amarah dan kekecewaan orang Papua demi kepentingan mereka.

Dilansir dari Kompas.com, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyebut adanya penumpang gelap yang menunggangi kerusuhan Papua.

"Memang rusuh ini ada yang menunggangi, mengompori, memprovokasi, ada yang sengaja dorong terjadi kekacauan," kata Wiranto saat konferensi pers usai rapat dengan Presiden Jokowi.

Bahkan menurut Wiranto, BIN dan Kapolri melaporkan lengkap soal keterlibatan penunggang gelap ini sudah dilaporkan kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (30/8/2019).

"Dari laporan tadi BIN, Kapolri, kita tahu siapa yang coba dapat keuntungan dari kerusuhan ini. Kita peringatkan siapa pun dia, hentikan itu, karena itu hanya ingin buat suasana instabil," kata Wiranto.

Akan tetapi, Wiranto enggan mengatakan siapa yang menjadi penumpang gelap dalam kasus Papua.

Namun, menarik untuk dicermati, apa tujuan penumpang gelap yang menunggangi masalah Papua? Bagi penulis, kemungkinan pertama adalah untuk menggoyang kursi Jokowi dan kemungkinan kedua adalah untuk membakar amarah masyarakat untuk meneriakkan referendum.

Pertama, masalah Papua adalah masalah nasional yang menjadi tanggung jawab negara terutama Jokowi sebagai kepala negara dimana menjamin kehidupan yang harmonis di antara berbagai suku bangsa dan ras, menjamin penegakan hukum tanpa berpihak dan menjamin keamanan negara di dalam negeri maupun di luar negeri.

Ujaran rasialis yang menimpa mahasiswa Papua adalah persoalan yang berujung pada terganggunya kehidupan harmonis di Indonesia,  untuk itu Jokowi harus memastikan bahwa hukum berlaku untuk pelaku tanpa melihat latar belakangnya sehingga keamanan negara tidak dapat terganggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun