Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Meski Minim Bencana, Inilah yang Patut Diwaspadai di Ibu Kota Negara yang Baru

26 Agustus 2019   20:58 Diperbarui: 27 Agustus 2019   04:55 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi/Okezone News

Menurut Jokowi, Kalimantan Timur memiliki peluang bencana yang minim tetapi hal ini menjadi alasan kuat, Kalimantan Timur dapat dilanda bencana alam

Pengumuman lokasi pemindahan ibukota negara telah dilakukan. Kita tahu, lokasi ibukota negara yang terbaru adalah di Kalimantan Timur yaitu sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara.

"Lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur," kata Jokowi.

Pemindahan ibukota ke tempat tersebut tidak semata-mata dipindahkan tetapi sudah melalui kajian yang sudah dilakukan sejak tiga tahun terakhir. Kajian tersebut menghasilkan beberapa alasan yang merupakan dasar pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Salah satu hasil kajian menyatakan bahwa daerah yang telah dipilih memiliki peluang bencana alam minimal seperti Banjir, Gempa Bumi, Tsunami, Kebakaran Hutan, Gunung Berapi dan Tanah Longsor. Artinya bahwa, peluang terjadinya bencana alam sangat sedikit.

Dilansir dari ilmugeografi.com, daerah yang terletak di sekitar aliran sungai, daerah dengan curah hujan tinggi dan daerah perbukitan gundul termasuk ciri-ciri daerah yang dapat mengakibatkan banjir.

Daerah Aliran Sungai (DAS)

Lokasi ibukota baru yang terletak di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki belasan sungai yang tersebar di hampir semua kecamatan termasuk sungai Mahakam.

Memang penulis belum tahu apakah letak ibukota negara terletak di antara daerah aliran sungai atau tidak? tidak dapat dipungkiri juga bahwa letaknya tidak akan jauh dari daerah aliran sungai.

Memang kondisi tanahnya berupa tanah datar hingga landau yang kadang tergenang kandungan air tanah yang cukup baik, dan dapat dialiri, serta tidak terjadi erosi.

Selain itu, aliran sungai yang mengalir dengan lancar dan normal memungkinkan terjadinya banjir sangat minim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun