Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jokowi Mulai Pusing?

7 Agustus 2019   07:43 Diperbarui: 7 Agustus 2019   17:37 2134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi memegang dahi (Sumber: pinterpolitik)

Masalah demi masalah terjadi, Masalah yang lain belum teratasi, muncul masalah baru lagi. Bukan hanya pemadaman listrik, deretan masalah berikut membuat Jokowi pusing dan marah.

Menjelang akhir periode pertama dan awal periode kedua, banyak masalah yang terjadi. Jokowi selalu dijadikan sebagai kambing hitam dari semua masalah yang ada. Ya, sebagai orang nomor satu di Indonesia diharapkan menangani segala sesuatu yang tidak mampu diselesaikan oleh bawahannya.

Jokowi dikritik habis-habisan oleh publik terutama lawan-lawan politiknya. Bahkan saya yang merupakan penggemar Jokowi pun tak ketinggalan mengkritiknya terkait dengan beberapa masalah.

Kasus Novel Baswedan
Andaikan kasus ini adalah nasi, maka tidak ada gunanya selain dibuang. Kasus penyiraman air keras diwajah Novel Baswedan sudah seperti dongeng yang sesekali dikenang.

Di awal tahun 2019, pembentukan TGPF ramai-ramai diberitakan oleh media. Bulan Juli sebagai akhir masa kerja TGPF, Publik dihebohkan dengan isu temuan menarik tapi tidak ada apa-apanya.

Lagi, pembentukan tim khusus untuk mengungkap misteri dibalik kasus tersebut. Kasus ini dikenang lagi. Saat ini, kasus ini sudah diam. Mungkinkah akan dikenang terus menerus?

Jokowi dinilai tidak mampu menyelesaikan kasus ini. Bahkan, banyak yang mengatakan bahwa ini adalah salah satu kegagalan Jokowi pada periode pertamanya.

Saat ini, sepertinya Jokowi ditantang untuk menyelesaikan kasus ini. Akibatnya, ultimatum keras dari Jokowi kepada Polri untuk menyelesaikan kasus ini dalam waktu tiga bulan.

Akan tetapi, tetap saja dikritik. Kuasa Hukum Novel Baswedan, Arief Maulana menilai Jokowi kurang tegas dan mengulur waktu.

"Harusnya Presiden Jokowi tegas dengan langsung membentuk TGPF mengingat persoalan belum diungkapnya kasus Novel karena ada dugaan kuat keterlibatan internal Polri. Jika kasus ini kembali diusut Polri sama dengan mengulur waktu dan membuat kasus ini kecil kemungkinan diungkap," kata Arief saat dihubungi, Sabtu (20/7/2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun