Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Perjalanan 21 Tahun PKB dan Parpol Indonesia Pertama dalam Keanggotaan CDI

23 Juli 2019   20:25 Diperbarui: 23 Juli 2019   23:42 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dan Koordinator Centrist Democracy International (CDI) untuk Asia Pasifik dan Amerika Latin, Cesar Rosello di Kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Jumat (21/3/2019). PKB menjadi anggota CDI yang merupakan organisasi partai-partai lintas negara-KOMPAS.com/JESSI CARINA

Akhirnya pada tanggal 23 Juli 1998, deklarasi pun dilaksanakan di Jakarta dengan nama partai, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dalam deklarasi, Gus Dur menyebut PKB bersifat perjuangan, kebangsaan, terbuka, dan demokratis. 

Partai yang dipimpin oleh H. Matori Abdul Djalil  mengusung filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional, kebebasan beragama, kebebasan berpikir dan secara khusus mengusung ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia, Pancasila.

Terbukti, PKB juga beranggotakan orang-orang yang berasal dari luar NU, bahkan beberapa kader memiliki latar belakang agama yang bukan Islam.

PKB dengan Visi Mewujudkan cita-cita dari kemerdekaan Indonesia yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945, Mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur lahir batin, juga materi dan spiritual dan Mewujudkan penataan politik nasional yang demokratis, terbuka, bersih dan memiliki akhlakul karimah optimis menghadapi Pemilu.

Dengan dasar ideologi, visi dan misi serta kharisma Gus Dur PKB mampu meraih suara sebanyak 13.336.982 suara (12,61%) atau setara dengan 51 kursi DPR.  Selain itu, Gus Dur yang dicalonkan sebagai presiden pun memenangkan pilpres dengan mengalahkan Megawati Soekarnoputri yang dijatuhkan dengan isu gender oleh koalisi poros tengah.

Sayangnya, Kepemimpinan Gus Dur harus berakhir pada tahun 2001. Banyak pengamat menilai bahwa, takdir telah menentukan untuk Megawati Soekarnoputri menjadi presiden sekaligus mengakhiri ketidaksetaraan gender di Republik Indonesia.

Pada Pemilu 2004, dibawah kepemimpinan Alwi Shihab, PKB memperoleh hasil suara 10,57 persen atau 11.989.564 suara dan mendapatkan 52 kursi di DPR. Meski secara angka, perolehan suara tersebut tidak sebesar perolehan suara pada pemilu 1999, PKB mendapat tambahan 1 kursi.

Malapetaka datang, Muhaimin Iskandar menggantikan posisi Alwi Shihab sebagai Ketua Umum tidak membawa partainya untuk menguasai Parlemen. Perolehan suara PKB merosot pada Pemilu 2009 dan hanya mendapat 27 kursi di DPR.

Meskipun demikian, Pria yang akrab disapa Cak Imin kembali terpilih sebagai ketua umum Partai pada Munas 23 Juli 2010. Merupakan PR bagi Cak Imin untuk mengembalikan PKB pada mulanya.

Pada Pemilu 2014, suara partai meningkat dua kali lipat dengan mendapatkan 47 kursi di DPR. Dimana perolehan suara sebesar 11,298,957 atau setara dengan 9,04 Persen.

Cak Imin terus menerus melakukan perbaikan. Tak heran, pada pemilu 2019, PKB memperoleh suara sebesar 13.570.097 atau setara dengan 9,69%.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun