Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jika Nunung Pakai Narkoba Sejak 1998

20 Juli 2019   19:16 Diperbarui: 20 Juli 2019   19:36 923
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komedian Tri Retno Prayudati atau biasa dikenal dengan nama Nunung ditangkap atas kasus penyalahgunaan narkotika-Dokumentasi Polda Metro Jaya

Nunung ditangkap polisi akibat narkotika jenis sabu sejak lima bulan lalu. Ia pun mengaku bahwa alasan dirinya menggunakan narkoba adalah untuk meningkatkan stamina.

"Dia (Nunung) mangakui memakai sabu lima bulan lalu untuk stamina dalam bekerja," ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat (19/7/2019).

Akan tetapi, keluarga Polo, salah satu rekan Nunung dalam grup lawak Srimulat menyebut Nunung telah menggunakan Narkoba sejak tahun 1998.

Pada tahun 2004, Polo ditangkap dengan barang bukti sabu seberat 0,6 gram. Untuk itu, Polo dijatuhi vonis 1,5 tahun penjara. Sementara itu, Nunung justru sibuk memberi pernyataan ke media bahwa dirinya tak terlibat dan malah menyudutkan Polo. Padahal, Saat Polo ditangkap karena narkoba, nama Nunung rupanya ikut santer terseret. 

Menurut pengakuan keluarga yang tak disebutkan namanya, Nunung juga benar menggunakan Narkoba. Namun, pada waktu itu untuk membuktikan bahwa Nunung juga adalah pengguna narkoba merupakan hal yang sang sulit dilakukan.

Dalam Tabloid NOVA edisi no. 850/XVII 13 Juni 2004 dengan judul asli "Bom Waktu Menunggu", seperti dikutip TribunStyle.com dari Grid.ID, menceritakan tentang kebohongan ini. Keluarga Polo menyebut semua kebohongan Nunung adalah seperti bom waktu menunggu.

Benar, 15 tahun kemudian komedian yang memiliki nama lengkap Tri Retno Prayudati ini ditangkap karena menggunakan Narkoba.

Jika berita tersebut di atas benar maka alasan Nunung menggunakan Narkoba untuk meningkatkan stamina bukan alasan yang benar tetapi alasan yang mengelabuhi.

Oleh karena itu, penulis mencoba menganalisis alasan yang tepat mengapa komedian asal Solo ini harus menggunakan Narkoba.

Pertama, Faktor Psikologis. Nunung menggunakan Narkoba sejak tahun 1998. Kala itu, ia baru berpisah dengan suami pertamanya, Mas Didit tiga tahun, tepat pada tahun 1995.

Menurut psikolog, perceraian dapat menyebabkan seseorang depresi, stres dan bisa mengalami gangguan jiwa.

Akibat perceraian, seseorang harus mampu menjalani status baru sebagai seorang janda atau duda sehingga memunculkan rasa rendah diri dan kurang percaya diri karena menjadi orang yang gagal dan merasa tidak berguna.

Hal-hal tersebut di atas dapat membuat seseorang cenderung untuk menggunakan narkoba sebagai obat yang dapat membuat mereka bisa tidur dan lebih tenang.

Oleh karena itu, salah satu kemungkinan Nunung menggunakan Narkoba pada waktu itu adalah karena depresi akibat perceraian dengan suaminya.

Kedua, Faktor sosial dan lingkungan. Pada waktu itu, Nunung bersama Doyok, Polo, Gogon dan Tessy. Keempat temannya ini terlibat dalam kasus Narkoba sebelum Nunung.

Doyok ditangkap polisi karena mengonsumsi narkoba jenis sabu pada tahun 2000. Pada tahun yang sama, Polo pun terjerat kasus Narkoba sehingga dihukum tujuh bulan baru kemudian terjerat lagi dengan kasus yang sama pada tahun 2004.

Sedangkan Gogon ditangkap polisi di rumahnya di kawasan Neglasari, Tangerang, Banten, pada 2007 karna menggunakan narkotika jenis ekstasi. Tujuh tahun kemudian, Tessy ditangkap di kawasan Bekasi, Jawa Barat, pada Oktober 2014 karena menggunakan narkoba jenis sabu.

Oleh karena itu, penulis menyimpulkan bahwa komunitas lawak mereka pada waktu itu hidup dengan Narkoba sehingga dapat mempengaruhi teman-temannya yang lain. Meskipun satu orang yang menggunakan, tidak dipungkiri membuat yang lain hendak mencoba. Psikolog mengatakan bahwa tekanan-tekanan dari teman sejawat sangat cukup untuk meningkatkan peluang seseorang kecanduan narkoba. Tak heran, Nunung pun ikut menggunakan Narkoba dan kini ia harus berhadapan dengan hukum.

Ketiga, Narkoba Identik di Kalangan Artis. Di Indonesia, selain anggota group lawak Srimulat, ada Tora Sudiro, Mieke Amalia, Eza Gionino dana lain sebagainya.

Di luar negeri, selebriti papan atas seperti Amy Winehouse, Whitney Houston, Lindsay Lohan sampai bintang Marvel Iron Man, Robert Downey Jr, tidak lepas dari jeratan Narkoba.

Pertanyaannya adalah mengapa Narkoba selalu identik dengan artis? Seorang psikoterapis dari Los Angeles yang telah menjadi ahli untuk media di banyak bidang masalah psikologis, John Tsilimparis mencoba mendalami kasus pecandu narkoba selama 15 tahun. Ia menuliskan hasilnya di Huffington Post. John menuliskan dua alasan mengapa Narkoba sering menjerat para selebritis.

Alasan pertama adalah adalah tekanan mental dan fisik untuk menampilkan yang terbaik yang bisa menimbulkan depresi yang mendorongnya untuk menggunakan Narkoba.

Alasan kedua adalah tidak ingin kehilangan banyak hal. Pendapatan selebriti tidak dapat diragukan, bahkan pendapatan dari satu film atau sinetron bisa menjamin kehidupan mereka selama satu tahun. Hal inilah yang membuat mereka tidak terlalu merasa kehilangan harta jika menggunakan narkoba.

Sedangkan menurut Psikiater Andri, dari klinik Psikosomatik Omni Hospitals Alam Sutera, Banyak sekali artis yang tertangkap menggunakan Narkoba jenis sabu karena jenis ini memiliki stimulan yang dapat memberikan rasa bahagia berlebihan dan semangat untuk tampil lebih optimal ketika manggung.

Nah, ini bisa menjadi alasan kuat karena Nunung ditangkap dengan alat bukti Narkoba jenis Sabu.

Akan tetapi, jika pengakuan Nunung bahwa ia baru menggunakan Narkoba sejak lima bulan yang lalu benar, bagi penulis masih ada hubungannya dengan kedua hal di atas.

Mengapa? Penggunaan Narkoba oleh Nunung saat ini akibat kecanduan. Alasannya adalah kata berhenti saja tidak cukup untuk menjauhi diri dari Narkoba. Apalagi kehidupan pernikahan Nunung yang sering diterpa masalah perceraian.

Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh pecandu Narkoba adalah kewalahan mengatasi pikirannya yang terus menghasutnya bahwa dia tidak akan bisa hidup tanpa narkoba. Ini benar-benar gila.

Oleh karena itu, tidak ada cara atau sesuatu yang tepat untuk sepenuhnya menggantikan dan memuaskan rasa kehilangan yang muncul ketika Narkoba dihilangkan dari kehidupan seorang pecandu.

Satu-satunya cara untuk bisa mengatasi hal ini adalah menemukan sebuah bentuk kenikmatan yang melebihi kualitas kenikmatan yang didapatkan dari menggunakan narkoba.

Referensi: Satu, Dua, Tiga, Empat, Lima, Enam, Tujuh, Delapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun