Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Bambang Soesatyo, "Calon Kuat" Ketua Umum Partai Golkar

19 Juli 2019   07:30 Diperbarui: 19 Juli 2019   09:41 980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6/2019)| Sumber: Kompas.com/Haryantipuspasar

Pada tahun 2009, ia mencalonkan diri lagi sebagai anggota legislatif yang kedua kalinya melalui Partai Golkar. Alhasil, Bamsoet tembus menduduki kursi Senayan.

Rupanya, Bamsoet mengukir cerita manis di periode pertama sehingga Pemilu berikutnya ia terpilih lagi sebagai anggota legislatif dan duduk di komisi III DPR RI yang bertugas dalam pembentukan undang-undang seperti mengadakan persiapan, penyusunan, pembahasan, dan penyempurnaan rancangan Undang-Undang.

Suami dari Lenny Sri Mulyani ini disebut sebagai saksi kunci pada kasus korupsi e-KTP yang menjerat pemimpin partainya sekaligus pemimpin Parlemen, Setya Novanto.

Usai Novanto ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP. Novanto mengundurkan diri dari jabatannya. Oleh karena itu, Golkar harus memutuskan mencari pengganti Novanto.

Pria pengkritik keras tentang Aliran Dana Lembaga Penjamin Simpanan pada Bank Century ini tak tanggung-tanggung diusulkan oleh Partai Golkar untuk menduduki kursi ketua DPR.

Dikenal cukup kritis di Parlemen, wakil rakyat Jawa Tengah VII ini terpilih sebagai ketua DPR RI menggantikan Setya Novanto hingga saat ini.

Tepat pada tanggal 18 Juli 2019, Bamsoet mendeklarasikan diri sebagai calon ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024 untuk bersaing dengan beberapa nama yang telah disebutkan termasuk Petahana.

Wakil koordinator bidang pratama Partai Golkar ini bertekad mengembalikan Golkar kepada cita-cita para pendirinya jika pada akhirnya ia terpilih sebagai ketua umum.

"Golkar didirikan TNI/Polri, inilah sejarah. Sejarah ini harus kita renungkan kembali dan menjadikan Golkar sebagai rumah bagi keluarga besar purnawirawan TNI/Polri," kata dia.

Selain itu, penerima PWI News Maker Award ini ingin mempersatukan kembali tiga kekuatan ormas pendiri Golkar, yaitu Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Musyawarah Kekeluargaan Gotong-Royong (MKGR), dan Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro).

Tujuan lainnya adalah ia ingin merangkul seluruh kader muda Partai Golkar sehingga tidak dengan mudah beralih ke partai yang lain. Dengan sebuah kalimat sindiran, Bamsoet mengatakan bahwa ia lebih takut Singa yang memimpin domba daripada domba memimpin singa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun