Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

"Skakmat" Andre Rosiade terhadap Andi Arief Memang Top

7 Juni 2019   22:24 Diperbarui: 7 Juni 2019   23:16 1191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Suara Muhammadiyah

Ada yang tau tentang Catur? Pasti banyak yang mengetahuinya tetapi sedikit yang tahu cara memainkan permainan ini. Catur adalah sebuah permainan strategi yang berbasis giliran (turn-based strategy, atau TBS).

Permainan ini dimainkan di sebuah papan persegi yang terbagi menjadi 64 kotak, dengan 32 buah catur yang terbagi sama rata dalam kelompok warna terang (putih) dan warna gelap (hitam) yang dimainkan oleh dua orang.

Ketrampilan yang dibutuhkan dalam permainan ini adalah strategi dan taktik sebagai kemampuan dasar untuk memenangkan permainan. 

Ada sebuah aturan dalam permainan ini. Aturan ini dikenal oleh masyarakat luas walaupun tidak tahu bermain catur karena sering digunakan sebagai majas untuk menggambarkan sebuah kejadian.

Istilah ini adalah "Skakmat" atau Skak Mati. Skakmat terjadi pada saat raja lawan tidak dapat berpindah kemana-mana selain dimakan. Skakmat bisa dilakukan kapan saja jika ada peluang.

Yang paling ditakuti adalah Kuda dan Ster yang bergerak leluasa. Salah melangkah atau salah menyerang tanpa melihat pertahanan, maka raja terancam dan memungkinkan terjadi Skakmat.

Skakmat menunjukkan permainan selesai dengan menyatakan kemenangan bagi yang melakukannya.

Hal ini pun terjadi dalam perang kata-kata antara Andi Arief dan kubu BPN, khususnya Andre Rosiade.

Pasca pemilu 2019, keretakan dalam kubu BPN sudah terlihat ketika Prabowo-Sandi mendeklarasikan kemenangan tanpa persetujuan beberapa orang yang menganggap bahwa deklarasi kemenangan itu hanya sebuah rekayasa.

Hal ini ditunjukkan oleh kubu Demokrat. Terlebih Andi Arief yang benar-benar menyerang BPN. Kata-kata yang dilontarkannya memang pedis. Bahkan, setan gundul dan sumbu pendek dilabelkan kepada kubu Prabowo-Sandi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun