Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Politik

Makna Istilah "Sumbu Pendek" Andi Arief

10 Mei 2019   18:56 Diperbarui: 10 Mei 2019   19:16 606
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam sebuah tulisan yang berjudul Hindari Bahaya Kaum Sumbu Pendek di Medsos, ia mengatakan ciri-ciri mereka yaitu menuduh tak beraturan, selalu mengeluarkan komentar sampah, dapat membuat propoganda, besar mulut dan munafik atau penjilat.

Akan tetapi, pada umumnya kaum sumbu pendek identik sekali dengan tergesa-gesa, cepat mengambil keputusan dan mudah marah atau cepat meledak emosinya terhadap suatu hal tanpa memikirkan secara matang tentang hal tersebut sehingga dengan mudah menyalahkan orang. Ibaratnya, manis cepat ditelan dan pahit cepat dimuntahkan.

Perilaku sumbu pendek dianggap seperti pentul korek yang mengalami kebakaran jika mengalami sedikit gesekan. Tak heran, orang-orang sumbu pendek adalah orang yang rendah diri karena melakukan sesuatu yang sangat merendahkan dirinya atau tidak menunjukkan wibawa atau sikap kedewasaan. Setelah memahami arti dari sumbu pendek ini maka penulis dan siapa saja dapat menafsirkan secara bebas maksud dari sumbu pendek oleh Andi Arief.

Andi Arief mencoba untuk tidak menyinggung rekan-rekan koalisi dengan cara tidak menyebutkan siapa yang ia maksud. Namun, jika nalar kita berjalan, maka maksud itu tidak lain atau sama dengan maksud setan gundul.

Oleh karena itu, penulis pun tidak tahu siapa oknum yang ia tuju ataukah ia maksudkan untuk sekelompok orang tetapi gambaran umum tentang Sumbu Pendek cukup jelas dan para pembaca dapat menyimpulkan sendiri.

Kita tunggu apa yang akan diciutkan lagi oleh para politisi kita?

Salam!!!
Sumber:
Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun