Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mencari Jalan Keluar Masalah Pendidikan di NTT

29 Mei 2018   01:11 Diperbarui: 6 Juni 2018   22:14 4139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kualitas pendidikan di Nusa Tenggara Timur (NTT) selalu menjadi sorotan pemerintah pusat. Kita pernah digemparkan  oleh komentar Menteri Pendidikan yang menyudutkan NTT sebagai provinsi yang memiliki pengaruh negatif untuk kualitas pendidikan Indonesia di mata dunia.

Pernyataan di atas menyakitkan. Banyak pihak yang ngambek dan marah, tapi kita coba melihat kembali kondisi pendidikan di NTT. Memang NTT melahirkan banyak orang hebat (anda bisa membaca Buku Catatan Dari Nusa Cendana yang ditulis oleh penulis muda Jeksi Siokain) tetapi apakah hal ini sebanding dengan kondisi Pendidikan kita? Mari kita melihat beberapa hal ini.

Manajemen Pendidikan

Pendidikan di Indonesia diatur oleh Menteri Pendidikan dengan tujuan membangun dan mendongkrak kondisi pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik. Agar bersaing di dunia Internasional, pemerintah membuat berbagai kebijakan untuk menyetarakan pendidikan di Indonesia yang belum seimbang.

Kurikulum merupakan salah satu kebijakan dalam manajemen pendidikan yang dibuat sebagai standar satuan pendidikan di Indonesia dan sebagai bahan acuan dalam proses belajar mengajar seperti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum (K13). Namun, NTT tetap memiliki output yang sama dari tahun ke tahun. Tidak ada perubahan kualitas sama sekali. NTT hanya berada di posisi 2-4 dari terakhir.

Hal ini aneh, NTT sepertinya memiliki masalah khusus soal manajemen pendidikan. Ada beberapa pertanyaan yang saya mau ajukan, pertama, apakah masalah kurikulum? Kedua, apakah tenaga pendidik? Ketiga, apakah anak-anak? Keempat, ataukah pendidikan di NTT yang baru berkembang kemarin dibanding dengan daerah lain seperti Jawa yang sejak sebelum Indonesia merdeka.

Pendapat di atas mungkin saja salah, tapi saya coba membawa anda untuk berpikir ke sana karena masalah Pendidikan ini belum mendapatkan penanganan yang baik dari semua pihak. Seharusnya setiap masalah yang kita hadapi, diselesaikan dengan menganalisis setiap masalah dari berbagai sudut pandang dan membuat hipotesis untuk meneliti dan mencari tau apa penyebab utama masalah tersebut.

Apakah masalah Kurikulum?

Saya sering kali mendengar keluhan dari para guru tentang penerapan K13 yang sangat tidak realistis. Keterbatasan fasilitas, kemampuan guru untuk menginterprestasi K3 dan kemampuan siswa untuk menyerap penerapan K13 menjadi alasan masalah ini bahkan mungkin banyak kendala yang dihadapai. Hal ini bahkan dikemukakan kebanyakan pihak bahkan guru sendiri yang melihat rata-rata sekolah-sekolah di NTT sebagai provinsi yang belum setara dengan sekolah-sekolah di daerah Jawa yang sudah maju. Apakah ini masalahnya?

Apakah Masalah Tenaga pendidik?

NTT memiliki beberapa kampus yang memproduksi ribuan tenaga pendidik setiap tahun. Hal ini merupakan suatu potensi besar untuk memerangi angka kebodohan dan merosotnya kualitas output pendidikan. Namun, yang terjadi adalah angka pengangguran yang terus meningkat bersamaan dengan sekolah-sekolah di pedalaman yang sangat membutuhkan tenaga pendidik. Mungkinkah ini masalahnya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun