Mohon tunggu...
Nenk Mawar
Nenk Mawar Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Saya hanyalah penulis receh yang tengah berperang dengan pena dan menggoreskan kata-kata

Hidup hanya sekali, buatlah hidupmu berwarna. Jangan engkau menyia-nyiakannya tetap semangat apapun keadaannya keep fighthing

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Matilah dengan Terhormat

17 Juni 2020   16:02 Diperbarui: 17 Juni 2020   16:04 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pictorem.com by PAWEL KUCZYNSKI

Oleh: Rosidah Binti Musa

Seharusnya aku tidak membuat tulisan atau bisa dibilang sindiri begini, tapi apalah boleh buat ketika suara tak lagi didengar maka tulisanlah yang pada akhirnya berkobar. 

Kau tahu, lisanku terasa berbui bila berulangkali memberimu peringatan bukan hanya sekali bahkan berulangkali. Ingin rasanya aku berkata lelah, tapi tidak baik ketika kawan terjerumus dalam ketidak baikkan terus aku meninggalkanmu dengan keburukkan. 

Pantanglah bagiku untuk meninggalkan begitu saja, bisa kau lihat aku ini bukan hanya ingin menjadi sahabat di dunia kalau bisa bersama-sama diakhirat nanti, Aamiin.

"Lis sampai kapan kau mainan game itu?" tanyaku padanya.

"Kenapa emang? Kau mau ikutan main, apa?"

Kau lihat? Ketika aku tanya jawabnya dia mengajakku untuk bersama terjerumus dalam permainan yang membodohkan generasi muda dan lalai pada kewajiban sebagai hamba. Sangat menggeramkan bukan? Tapi aku masih sabar dan tidak terpancing olehnya.

"Apa enaknya sih mainan game pokemon? Perasaan nggak ada kebaikkan sama sekali deh, Lis."

"Itu katamu, karena kau terlalu katro Nissa."

"Menurutku itu sangat menyeramkan, kawan. Seharusnya kau bisa membayangkannya itu," jelasku padanya.

"Eleh, sok tau kau."

Aku kehabisan kata, bahkan hanya terdiam perih dikacangi olehnya tapi aku tidak ingin berhenti hanya begitu saja, dan entah bagaimana bisa aku mengeluarkan kata-kata pedas itu. Bahkan kata-kataku melebihi pedas dari mie Bang Ade yang berlevel super pedas, biar dia melek dengan kelakuannya.

"Matilah dengan terhormat, kawan!"

"Apa!!!!" sentaknya, "maksud kau?"

"Iya matilah dengan terhormat, jangan sampai kau seperti mereka yang di-share di facebook mati kejebur diempang gara-gara nyari pokemon. Kau tahu, itu sangat memalukan, belum lagi cacian para kometator dan itu sangat mengerikan. Dari pada kau mati gara-gara pokemon, mending kau mati gara-gara ditabrak ayam. Kurasa itu lebih terhormat."

Kau tahu apa yang dia lakukan selanjut? Dia menghapus applikasi game pokemon itu dan mengajakku ke masjid untuk salat taubat nasuha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun