Mohon tunggu...
Neni Hendriati
Neni Hendriati Mohon Tunggu... Guru - Guru SDN 4 Sukamanah

Bergabung di KPPJB, Jurdik.id. dan Kompasiana.com. Hasil karya yang telah diterbitkan antara lain 1. Antologi puisi “Merenda Harap”, bersama kedua saudaranya, Bu Teti Taryani dan Bu Pipit Ati Haryati. 2. Buku Antologi KPPJB “Jasmine(2021) 3. Buku Antologi KPPJB We Are Smart Children(2021) 4. Alam dan Manusia dalam Kata, Antologi Senryu dan Haiku (2022) 5. Berkarya Tanpa Batas Antologi Artikel Akhir Tahun (2022) 6. Buku Tunggal “Cici Dede Anak Gaul” (2022). 7. Aku dan Chairil (2023) 8. Membingkai Perspektif Pendidikan (Antologi Esai dan Feature KPPJB (2023) 9. Sehimpun Puisi Karya Siswa dan Guru SDN 4 Sukamanah Tasikmalaya 10. Love Story, Sehimpun Puisi Akrostik (2023) 11. Sepenggal Kenangan Masa Kescil Antologi Puisi (2023) Harapannya, semoga dapat menebar manfaat di perjalanan hidup yang singkat.

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Lato-lato di Hari Pertama Masuk Sekolah

9 Januari 2023   15:30 Diperbarui: 10 Januari 2023   11:36 1851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Anak sekolah bermain lato-lato. (Foto: TRIBUN-TIMUR.COM/MUSLIMIN EMBA)

Senin, 9 Januari 2023, hari pertama masuk sekolah pada semester genap. Waktu baru menunjukkan pukul 06.31, saat saya memasuki gerbang sekolah.

Dari kejauhan sudah terdengar bunyi tok-tek-tok-tek bersahut-sahutan. Oh, my God, ternyata anak-anak membawa alat permainan lato-lato ke sekolah! Bagaimana ini? 

Pertanyaan muncul dalam hati. Suaranya riuh terdengar. Beberapa kelompok terlihat, mereka asyik memainkan lato-lato, ditonton oleh yang lainnya. Kukeluarkan HP, kufoto mereka.

"Siapa yang menang, nih?" tanyaku.

"Belum, Bu, belum ada pemenangnya," jawab mereka yang berdiri melingkar, menonton permainan. Mereka segera menyalamiku, saat melihatku datang.

Beberapa saat aku menonton mereka, dan akhirnya beberapa anak menghentikan permainan yang sudah tak seimbang gerakannya, dan hanya seorang yang bertahan. Dialah, pemenangnya! Sontak, anak-anak bertepuk tangan.

"Wah, kamu juaranya, ya?" kutepuk bahu anak itu.

Anak itu tersenyum bangga dan menyalamiku.

"Kalian kelas berapa?"

"Kelas empat, Bu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun