Segera kuteliti nama itu, ternyata tak ada di daftar nama siswaku.
"Eu, dupi putra Ibu daftar ka SMP mana?" kucoba kutanya lagi.
"Ya, ke SMP 27!" katanya yakin.
lho..., gak ada siswaku yang mendaftarkan diri ke SMP itu! Aku membatin. Mungkinkah?
Segera kutanya lagi
"Oh, muhun...dupi putra Ibu ti SD sabaraha?"
"Nya SD ieu, SD 5!" katanya lagi dengan aenal yakin.
He...
"Dupi Ibu nembean ka sakola?"
Ibu itu mengangguk.
"i..iya, Bu. Biasanya dianter neneknya!" suaranya pelan, tak segagah tadi.