Mohon tunggu...
Neng Yayas Ismayati
Neng Yayas Ismayati Mohon Tunggu... Guru - Menulis, menjejakkan sejarah

Seorang Ibu Guru Penulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Menjadi Bunda

22 September 2022   23:32 Diperbarui: 22 September 2022   23:30 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

            "Bayi kita, Bunda. Anak kita." Bisik suamiku.

            Walau pelan, aku bisa menangkap jelas ucapannya. Tanpa kusadari tubuhku mendekati mereka yang langsung disambut pelukan suamiku. Tidak. Akulah yang memeluk mereka. Sekilas mata kami bergantian saling menatap. Aku dengan suamiku, dan aku dengan bayi itu. Tiba-tiba, tubuhku menjauhi mereka perlahan. tapi tak ada kesedihan dalam hatiku. Hatiku bahagia. Tubuhku mendekat cahaya putih itu, lalu perlahan mataku menggelap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun