Pendidikan menurut Ibnu Sina

       Jadi seperti ini kawan-kawan, menurut Ibnu Sina bahwa tujuan pendidikan itu harus diarahkan  pada pengembangan seluruh potensi yang dimiliki oleh seseorang ke arah perkembangan yang lebih sempurna, yaitu perkembangan fisik, intelektual  dan budi pekerti. Selain itu juga, tujuan dari pendidikan menurut Ibnu Sina adalah harus bisa diarahkan dalam upaya mempersiapkan pribadi agar dapat hidup di lingkungan masyarakat secara bersama-sama dengan melakukan pekerjaan, keahlian atau kelebihan, yang dipilihnya sesuai dengan bakat, minat, kesiapan, kecenderungan dan potensi yang dimiliki setiap individu atau perorangan.
        

         Sedangkan tujuan dari pendidikan Islam menurut Ibn Sina ialah untuk bisa membentuk seseorang yang berkepribadian akhlak mulia. Berakhlak mulia digambarkan secara luas yang meliputi segala aspek kehidupan manusia. Nah, dalam Aspek-aspek kehidupan yang syarat terwujudnya suatu sosok pribadi berakhlak mulia itu meliputi aspek pribadi, sosial dan spiritual, ketiganya itu harus berfungsi secara terstruktur dan menyeluruh. Dan Tujuan dari pembinaan moral melalui pendidikan sangat penting menurut pandangan dari Ibn Sina, hal ini dapat dilakukan dengan cara seorang anak di dalam keluarga harus dijaga dalam menentang manusia yang buruk. Orang yang memiliki akhlak muliabisa dapat mencapai kebahagiaan (sa'adah).
 

       Adapun Kebahagiaan menurut Ibn Sina, dapat diperoleh secara bertahap. Yaitu awalnya kebahagiaan secara individu dan kebahagiaan ini akan tercapai kalau setiap individu memiliki akhlak yang mulia. Jika setiap manusia yang
 menjadi anggota rumah tangga mempunyai akhlak mulia maka akan tercapai pula
 kebahagiaan rumah tangga. Nah, Jika masing-masing rumah tangga berpegang
 pada prinsip akhlak mulia maka bisa tercapailah kebahagiaan dalam masyarakat dan bahkan seluruh manusia secara keseluruhan. 

         Jika beberapa pendapat di atas menurut Ibn Sina mengenai tujuan dari pendidikan tersebut dihubungkan dengan satu dan yang lainnya maka akan tampak bahwa Ibnu Sina memiliki pandangan tentang tujuan pendidikan yang bersifat hierarkis-struktural: bahwasanya beliau memiliki pendapat tentang bagaimana tujuan yang bersifat menyeluruh. Juga mempunyai pendapat tentang bagaimana tujuan yang bersifat kurikuler atau perbidang studi dan tujuan yang bersifat operasional. Selain itu, tujuan dari pendidikan yang dikemukakan Ibn Sina itu tampak didasarkan pada pandangannya tentang insan kamil  atau manusia yang sempurna. 

      Individu yang terbina seluruh potensi dirinya secara seimbang dan komprehensif, Ibnu Sina juga menginginkan tujuan dari pendidikan universal itu diarahkan kepada terbentuknya pribadi manusia yang sempurna. Kelihatan nya itu semua dipengaruhi oleh pemikiran filsafat dan metafisisnya serta pengaruh sosial politik waktu itu. Namun dengan demikian, ada dugaan kuat
 bahwa pengaruh tersebut itu justru puncak dari iman dan takwa serta konsep ilmu pengetahuan yang dimilikinya. Nah, Dengan demikian, bahwa dalam rumusan tujuan pendidikan yang dikemukakan oleh Ibnu Sina itu sudah terkandung strategi yang mendasar mengenai dasar dan fungsi pendidikan. 

      Dengan kata lain, bahwa pendidikan yang diberikan pada anak didik, selain harus dapat mengembangkan potensi dan bakat dirinya secara optimal dan komprehensif, juga harus mampu menolong manusia agar eksis di dalam melangsungkan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi, dengan suatu keahlian yang dapat diandalkan.

       Nah, Dengan tujuan ini. Ibn Sina tampak berusaha melakukan antisipasi dalam rangka membentuk manusia yang memiliki keahlian dan membendung lahirnya para lulusan dari pendidikan yang tidak mampu bekerja di tengah-tengah masyarakat yang berakibat pada timbulnya banyak sekali pengangguran.

     Selain itu juga rumusan tujuan dari pendidikan yang dikemukakan oleh Ibn Sina tampak mencerminkan sikapnya yang selain sebagai pemikir juga sebagai pekerja dan praktisi. Melalui tujuan dari pendidikan yang dirumuskan oleh ibnu sina, beliau menghendaki agar setiap individu dapat meniru dirinya walaupun memang tidak mudah, dimana seseorang itu dituntut untuk bisa menguasai beberapa disiplin ilmu sesuai dengan tuntutan dari zaman.

  Mungkin hanya itu yang bisa saya tulis ter