Mohon tunggu...
Neng SellyLestari
Neng SellyLestari Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Semangat menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hubungan Penerjemah dengan Bahasa Arab

15 Desember 2019   17:34 Diperbarui: 15 Desember 2019   17:35 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setiap negara, daerah dan budaya memiliki bahasa yang berbeda-beda, untuk berkomunikasi dengan negara lain ada hal-hal yang harus dikuasai salah satunya adalah bahasa dari negara lain, untuk itu maka penerjemah berperan penting dalam komunikasi dengan orang dari negara lain.

Penerjemah adalah orang yang mengalihkan bahasa satu ke bahasa lainnya. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata 'terjemah' atau 'menerjemahkan' merupakan suatu pekerjaan menyalin atau memindahkan suatu bahasa ke bahasa lain; mengalihbahasakan. Kata 'terjemahan' berrati salinan bahasa, alih bahasa ( dari bahasa satu ke bahasa lain), atau bisa juga disebut dengan hasil menerjemahkan.
Adapun kata 'penerjemah' merupakan orang yang mengalihbahasakan (Sugono,1692-1693).

Bahasa Arab dalah salah satu bahasa asing yang sulit untuk diterjemahkan, karena di dalam menerjemahkan bahasa arab banyak hal-hal atau ilmu-ilmu yang harus dikuasai oleh penerjemah yaitu ilmu alat. Ilmu alat adalah ilmu yang digunakan untuk belajar bahasa arab yaitu ilmu nahu dan ilmu saraf, ilmu nahu adalah ilmu yang menyangkut tata kalimat dan tata bentuk sedangkan  ilmu saraf mempelajari tentang perubahan kata-kata. Ilmu ini harus benar-benar dikuasai oleh penerjemah.

Penerjemah memiliki tujuan tertentu dalam menerjemahkan salah satu tujuannya adalah untuk membantu orang lain yang ingin berkomunikasi dengan orang asing dalam bidang pekerjaan dan lain-lain serta membantu para pembaca buku-buku bahasa asing agar lebih memahami makna-makna dari buku tersebut. Selain itu tujuan penerjemah ini sekaligus untuk menginformasikan atau memberi informasi kepada masyarakat tentang hal-hal yang harus diketahui oleh masyarakat yang berbentuk terjemahan.  Dalam penerjemahan terdapat dua bentuk terjemahan yaitu menerjemahkan secara lisan dan tulisan. Menerjemahkan secara lisan yaitu  diucapkan ketika dialog berlangsung sedangkan menerjemahkan secara tulisan yaitu dituangkan dalam sebuah teks.

Manfaat adanya seorang penerjemah sangat membantu masyarakat dalam bidang apapun apalagi pekerjaan yang bekerja sama dengan pihak lain atau negara lain, mengingat bahasa yang digunakan tiap-tiap negara berbeda di sinilah peran penerjemah sangat dibutuhkan. Penerjemah bisa mendampingi orang-orang Indonesia yang bekerja sama dengan orang asing dalam membicarakan bisnis atau ketika ada rapat bersama seluruh klien-kliennya.

Selain itu, adanya penerjemah sangat membantu para pecinta buku, baik itu buku pelajaran tentang sejarah-sejarah islam ataupun sejarah-sejarah sebuah negara atau daerah sekalipun dan para penikmat sastra seperti puisi, novel, dan buku-buku yang mengandung estetika. Manfaat terjemahan juga bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat yang ada di dunia, karena adanya terjemahan dapat membuat wawasan tidak terbatasi, semua buku-buku bisa dimaknai dan di ambil pelajaran dan juga bisa berinteraksi dengan orang-orang asing sekaligus berkenalan dan menjalin persahabatan dengan mereka serta saling memperkenalkan budaya masing-masing.

Hubungan penerjemah dengan bahasa lain sangat erat khususnya bahasa arab, dalam menerjemahkan bahasa arab harus benar-benar memperhatikan segala bentuk kalimat dan strukturnya karena jika kaliamat dan strukturnya tidak sesuai maka maknanya akan keliru dan membuat orang tidak paham dan pembaca akan sulit mengartikan serta pemahamannya akan keliru, jika semua itu terjadi maka tulisan akan kehilangan makna serta mutu. Penerjemah harus sungguh-sungguh dan teliti dalam menerjemahkan agar terjemahan itu berkualitas serta dipahami oleh orang lain.

Strategi penerjemahan foreignisasi dan domestikasi.

(Baker,17) menyatakan bahwa beberapa padanan kata ataupun kalimat seringkali justru banyak memberikan kesulitan bagi penerjemah. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya penerjemah harus menguasai hal-hal yang berhubungan dengan apa yang akan diterjemakan, agar bisa mengatasi kesulitan yang nantinya akan dihadapi oleh penerjemah dan meminimalisir kesulitan tersebut. Tentunya dalam menerjemahkan harus menggunakan tata bahasa yang tepat dan disesuaikan juga dengan budaya yang terkait setiap negaranya, agar kualitas terjemahan semakin tinggi dan memuaskan orang yang menggunakan jasa penerjemahan.

Startegi foreignisasi digunakan dalam menerjemahkan bahasa Arab ke bahasa Indonesia, sedangkan startegi domestikasi digunakan dalam menerjemahkan bahasa Indonesia ke dalam bahasa arab.
Hubungan penerjemah dengan bahasa arab terlihat erat dan penting, karena bahasa arab adalah salah satu bahasa asing yang bisa diterjemahkan oleh penerjemah.

Sugono, Dendi. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Pusat Bahasa Pengembangan Pendidikan Nasional, Jurnal 4(1), 95.
Baker, Mona. ( 1997). In Orer Words: A Course Book on Translater, London: Routledge, Jurnal 9(1),149.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun