Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memori Tetesan Hujan

18 Maret 2023   07:09 Diperbarui: 18 Maret 2023   07:34 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ada rintik perih yang memburu
kala hujan turun berbisik
basahi jejak-jejak kenangan
dalam lukisan guratan kisah kelam

di ujung peron stasiun
angin menggenggam asa
bersama rinai hujan
di antara serpihan hati yang berserakan

kereta perlahan melaju
dalam derit asa yang membuai
bahwa langkah waktu harus terus berjalan
untuk meniti harapan lainnya

jangan biarkan memori itu
buat hidupmu jadi tidak terarah
melangkah bimbang
dengan rasa resah yang menyelimuti


lihatlah hujan akan kembali jatuh
setelah berkali-kali ia terjatuh
entah seberapa sakit yang dirasa
sebab setelah hujan kan terlukis pelangi

ikhlas itu tidak berbatas waktu
ia akan selalu ada di hati
hingga batas cerita berakhir
seperti laju kereta yang berhenti di stasiun terakhir

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun